BeritaBalap.com-Pebalap tim Aprilia asal Inggris, Scott Redding menyebut bahwa ia tidak puas dan merasa frustasi dengan kinerja motor Aprilia RS-GP. Kurang bertaji dan sulit dikendalikan. Alhasil, hanya mendapat 11 poin dan ada di urutan ke-19 saja dalam klasemen MotoGP 2018.
“Saya terlahir untuk menang. Saya ingin menang. Pada paruh pertama musim, saya ingin menunjukkan hasil yang bagus, tetapi saya tidak bisa. Saya bekerja, bekerja, bekerja dan tidak pernah mendapatkan hadiah untuk itu, “keluh Scott Redding yang musim depan akan digantikan Andrea Iannone (2019-2020).
“Tapi saya tidak pernah menyerah. Saya mungkin sedikit frustrasi, tetapi saya tidak pernah menyerah, “tambah Scott Redding yang berusia 25 tahun dan musim depan belum memutuskan akan beralih ke balap mana. Pilihannya Moto2 dan Superbike (WSBK). Sehubungan WSBK memang pernah disebut manajernya, Michael Bartholemy bahwa Scott Redding mendapat tawaran dari pasukan Red Bull Honda dan produsen lainnya.
Lebih lanjut, Scott Redding menyebut karakter motornya yang tidak enak. Terlalu agresif. Bahkan disebut Redding jika motornya dinaikin Marc Marquez (Repsol Honda) yang memiliki talenta, juga tidak akan menang. Hanya lebih saja dari dirinya.
“Motor yang kami terima untuk pengujian Sepang dan Thailand sama seperti sekarang. Motor ini memiliki potensi untuk hasil yang baik. Masalahnya adalah bahwa selalu melampaui batas dan terus-menerus. Kita dalam bahaya jatuh. Kita perlu membuat mesin lebih halus dan lebih mudah dikendarai pada RPM putaran bawah. Motor ini sangat agresif. Kami sedang menunggu pembaruan mesin untuk membantu kami. Mesin dengan karakter yang berbeda juga akan membantu kami di semua area lain, “tutur Scott Redding yang sempat memprotes manajemen Aprilia karena melepasnya setelah 4 seri MotoGP 2018 berjalan. Harusnya bersabar dulu dan melihat kenyataan yang ada.
“Jika Anda menempatkan Marquez di motor saya, dia tidak akan memenangkan perlombaan. Tentu saja, dia akan lebih baik dari saya. Hanya dengan mengganti pembalap, Aprillia tidak akan tiba-tiba memenangkan podium. Mereka harus berpikir tentang itu. Ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik untuk pembalap, maka ada ketegangan dan tekanan. Kita akan lihat cara kerjanya dengan Iannone, “tambah Scott Redding. BB1
