BeritaBalap.com- Marco Bezzecchi kembali bersinar! Setelah hampir dua musim paceklik kemenangan, pembalap pabrikan Aprilia itu sukses mengamankan kemenangan luar biasa di MotoGP Inggris 2025. Bukan dari posisi depan, bukan juga karena keberuntungan semata, Bezzecchi memulai balapan dari grid ke-11 dan berhasil menuntaskannya di urutan pertama.
Setelah hampir dua musim paceklik kemenangan, Marco Bezzecchi, pembalap pabrikan Aprilia itu sukses mengamankan kemenangan dramatis di MotoGP Inggris 2025. Kemenangan ini terasa makin manis karena Aprilia terakhir kali berdiri di podium tertinggi saat GP Austin 2024.
“Saya melewati masa-masa sulit dan banyak meragukan diri sendiri. Tapi Aprilia percaya pada saya. Saya sudah memimpikan kemenangan sebagai pembalap pabrikan sejak kecil. Ini luar biasa,” buka pembalap berusia 26 tahun ini dikutip dariGP One.
Salah satu mruid VR46 ini tampil dengan strategi berbeda, ban lunak di bagian depan, resikonya besar, tapi terbukti jadi senjata ampuh. Ditambah dengan ritme balap yang stabil dan penuh ketenangan, ia berhasil melewati kekacauan di depan, termasuk insiden Fabio Quartararo yang harus mundur karena masalah teknis saat memimpin balapan.
Pembalap asal Italia ini juga mengulas keputusannya meninggalkan Ducati VR46 tahun lalu, tim yang membesarkannya dari kategori bawah, demi menjadi rider pabrikan di Aprilia. Pilihan berani yang sempat diragukan banyak pihak, namun akhirnya terbayar lunas.
“Pindah dari Ducati bukan keputusan mudah. Tapi saat Aprilia menawarkan tempat resmi, saya tahu itu waktunya mencoba hal baru. Saya tahu ini akan butuh waktu, tapi saya tidak boleh menyerah. Terima kasih untuk semua teman dan tentu saja Valentino (Rossi) yang selalu mendukung saya,” ujarnya.
Menariknya, Bezzecchi juga sempat menyinggung rekan setimnya yang tengah cedera, Jorge Martin. Dalam beberapa waktu terakhir, kabar miring soal hubungan Martin dengan Aprilia memang santer terdengar, bahkan sang juara dunia 2024 disebut-sebut ingin hengkang.
“Saya sangat bangga jadi pembalap Aprilia. Sekarang bukan waktu yang mudah buat tim ini. Saya sendirian, Jorge cedera. Saya tidak bilang dia pembalap terbaik, tapi dia juara dunia. Itu bukan hal sepele. Saya hanya mencoba memberikan yang terbaik untuk tim yang pantas mendapatkannya,” tukas Bezzecchi. Edhot
