BeritaBalap.com- Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan DAZN, juara dunia delapan kali Marc Marquez mengungkapkan peta kekuatan MotoGP dan rencana besar dengan Dutaci di musim 2025. Tentu saja, hal ini berhubungan denga rival-rivalnya dan rencana besarnya untuk musim mendatang.
Saat ini, Marquez yang berada di posisi ketiga dalam klasemen kejuaraan dunia memberikan pandangan jujur tentang situasinya dan harapan masa depannya. Marquez menyebut Francesco “Pecco” Bagnaia sebagai rival utamanya dalam perebutan gelar musim ini.
“Bagnaia telah meningkat dalam beberapa balapan terakhir dan meningkatkan levelnya. Martin berhasil menjadi dekat, bukan pada levelnya, tapi dekat. Saya sedikit mengalami stagnasi dan bertahan di Jerez dan Le Mans,” ungkap Marquez.
Namun, Marquez juga menyoroti kenyataan keras yang dihadapinya. “Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa saya sudah dekat, namun Anda harus menghadapi kenyataannya. Saya bisa ikut berjuang jika saya menyelamatkan hari Minggu saya,” ujar pembalap berusia 31 tahun ini.
Rider asal Spanyol ini lalu menambahkan, “Selalu ada dua pembalap yang secara konsisten lebih cepat dan memimpin. Banyak hal yang harus terjadi, tapi saya tidak melihat diri saya berjuang untuk kejuaraan. Tujuannya adalah masuk tiga besar, tapi itu tidak mudah karena kami harus mengalahkan Bastianini,” imbuhnya.
BACA JUGA : MotoGP 2024 Kazakhstan Resmi Dibatalkan, Ini Dia Penyebabnya !
Marquez juga memberikan pujian khusus kepada Bagnaia yang dianggapnya memiliki stabilitas mental dan hasil yang mengesankan. “Saat ini saya melihat Pecco lebih kuat, dia memiliki stabilitas mental dan hasil. Dia mendapatkan momentum, yang mungkin berubah dalam beberapa balapan, tapi saat ini momentumnya menakutkan,” katanya.
Yang paling menarik, Marquez mengungkapkan rencananya setelah bergabung dengan tim pabrikan Ducati pada musim 2025. “Saya pikir Bagnaia menerima dengan baik bahwa kami akan menjadi rekan satu tim tahun depan. Jika saya jadi dia, saya akan melihatnya sebagai tantangan,” kata Marquez.
Marquez menambahkan, “Anda menempatkan pebalap dengan kejuaraan dunia terbanyak di grid dengan motor yang sama dan saya mengalahkannya, saya menunjukkan bahwa saya bisa mengalahkannya. Tapi Anda harus bertanya padanya bagaimana dia menerimanya,” pungkasnya. Edhot