BeritaBalap.com- Rider andalan Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio, akrab disapa Diggia menyebut jika motor Ducati Desmosedici GP25 labil seperti cewek. Waduh, ada-ada saja perumpamaan pembalap asal Italia ini ya gaes…!
Nasib Diggia dimusim MotoGP 2025 sejatinya tidak berbeda dengan performa Francesco ‘Pecco’ Bagnaia, rider andalan pabrikan Ducati yang belum ngklop dengan Ducati GP25. Meskipun dibalapan utama MotoGP Italia (22/6/2025) lalu Diggia mampu melibas Pecco untuk meraih podium ke-3, namun ia enggan mengeluh kondisi motor GP25 pacuannya.


“Motor ini labil seperti cewek, tetapi dalam arti yang baik. Tahun ini kami memulai dengan penuh cinta, lalu kami terjatuh, tapi kemudian kami pulih. Kami harus menemukan keseimbangan yang tepat. Namun, ketika semuanya sudah berjalan dengan baik, motor ini bisa menjadi gila (hebat),” jelas Diggia dikutip dari Corse di Moto.
Rider berusia 26 tahun ini kemudian menambahkan, “Kami mengawali musim dengan tujuan selalu mengincar podium, tetapi di awal segalanya menjadi rumit karena cedera dan kurangnya sensasi (dengan motor). Ketika saya memilikinya, saya benar-benar ingin bersaing dengan para pembalap terbaik,” imbuhnya.
Diggia bahkan menyatakan keinginannya untuk bersaing dibarisan depan melawan Pecco dan rekan setimnya, Marc Marquez. “Saya ingin dapat mengarungi balapan seperti yang terjadi antara Pecco (Bagnaia) dan Marc di putaran awal. Itu akan menjadi cara yang baik untuk lebih meningkatkan performa saya,” kata Diggia.
BACA JUGA : Bos Ducati Berharap Gigi Segera Temukan Solusi Untuk Pecco
Setelah mendapatkan hasil psitif pada MotoGP Italia, kini Diggia akan bersiap munuju babak lanjutan MotoGP Belanda 2025 yang akan berlangsung di Sirkuit pada 27-29 Juni akhir pekan ini. Diggia juga tidak ragu memberkan strateginya agar kembali meraih hasil positif.
BACA JUGA : Pak De “Tardozzi” Tetap Membela Pecco Walau Kalah Di Kandang
“Kami tentu harus meningkatkan kemampuan di kualiifkasi, kami sedang terus mengusahakannya. Setelah tes MotoGP Aragon, kami telah melangkah maju dan kembali ke performa optimal. Kami mampu mengelola kecepatan dan ban dengan lebih baik. Sekarang kami harus memahami cara yang sama di setiap lintasan,” pungkas Diggia. Edhot