Beritabalap.com-Tidak sekedar berita, apalagi sekedar lihat hasil lomba. Portal beritabalap.com yang paling lengkap bicara berita balap menggali hal yang berbeda. Dalam konteks ini, saat bertemu dengan bos Motor Sports Honda, Anggono Iriawan di MotoGP 2017 Sepang (28 Oktober). Tepatnya sebagai Senior Manager Safety Riding & Motor Sports PT. Astra Honda Motor (AHM).
Ini bukan soal Dimas Ekky yang tarung di Moto2. Kan sudah dibahas sebelumnya. Satu pertanyaan menarik, kritis dan mengemuka serta sedap dinikmatin ialah, bagaimana Honda menempatkan berbagai rider mudanya yang semakin banyak dalam kompetisi di level internasional ? Maksudnya dalam konteks skuad Astra Honda Racing Team (AHRT). Kemudian, apa yang menjadi parameter atau alat ukurnya untuk tetap di AHRT ?
“Jadi memang betul kita semakin banyak talenta muda. Itu setiap tahun bertambah. Ini adalah bagian dari rencana kedepan. Saya ingin, misal ada 10 pebalap muda seperti Gerry Salim ataupun Andi Gilang. Apa tujuannya ? Agar dapat mencari yang terbaik dengan mengkomparasi banyak rider dengan talenta yang hampir sama, “ujar Anggono Iriawan yang mengawal Dimas Ekky saat balapan Moto2 di Sepang, Malaysia.
“Pastinya, kita coba dalam beberapa kompetisi. Jika memang tidak punya prestasi, maka akan downgrade atau tidak dipakai lagi. Saya pikir, racing itu mutlak kejam dalam menari bibit pembalap unggul, “tambah Anggono Iriawan. Lebih lanjut, ada pertanyaan kritis lanjutan. Apakah dengan semakin banyaknya petarung AHRT, maka solusinya akan menambah jumlah formasi pebalap dalam sebuah event internasional ?
“Kita tidak akan begitu. Tidak akan menumpuk rider yang memang kurang berprestasi. Tidak efektif. Dimanapun negaranya, maka yang kurang atau tidak berprestasi harus turun dan kita cari dan coba dengan yang pebalap baru. Ini sudah kita lakukan sebelumnya, “tukas Anggono Iriawan. Jadi siapa yang akan turun-pangkat di musim 2018 ? Tunggu saja hasil evaluasi lebih lanjut. BB1