Beritabalap.com- Dominasi bengkel ber-DNA Jogjakarta kembali berlanjut, adalah Cakra Racing yang berhasil tampil dominan pada nomor bebek 4T TU 130cc Open dan Pemula. Dua pencetak besttime pada dua kategori ini adalah, Joko Precil untuk sektor Seeded (ET 07.778 detik) serta Andri Setiawan untuk kategori pemula ( ET 7.710 detik).
Yap, mereka berdua adalah pembalap reguler dari Tim Aben Racing. Jadi ngga cuman sandang bestime jhon, untuk deretan top-5 Pro IDC-1, Gerry Setiawan berhak atas P-4 (07.790 detik) serta untuk Pro IDC-2, ada nama Arya Saputra 07.822 detik (P-3), Kiki Pako 07.838 detik (P-5).
Lantas apasih yang bikin ‘Jupie 130cc’ bikinan Danang Wahyudi begitu top perform ? “Yang jelas riset mas, kita sudah lama berkutit di kelas bebek 130 cc. Jadi konsentrasi kami tidak terbagi, itulah salah satu faktor yang bikin motor kami bisa bersaing. Terlepas dari hal tersebut, kekompakan, keterbukaan, solidaritas dan tanggung jawab tim, kita junjung tinggi. Tim saya adalah keluarga, “buka Danang Wahyudi yang memang pemain senior di kalangan balap Jogjakarta.
“Untuk spesifikasi masih sama seperti IDC-3 kemarin. Finishing, berupa setting dan cek – cek mesin jadi titik konsen waktu prepare kemarin. Hal umum to hehe, sama seperti tim lain lah. Kalau IDC kan bahan bakar tidak dibebaskan jadi sedikit banyaknya ada pengaruh terhadap performa kami (Rivalitas).”
BACA JUGA : Hasil Kejuaraan IDC 2024 Seri-4 Jogja 201 M
Bagaimana orderan mesin untuk saat ini ?, dan berapa ‘range’ harga untuk bikin mesin di Cakra Racing ? “Alhamdullilah, kami masih dipercaya mas ya ada beberpa intinya rezeki ada saja hehe. Untuk bikin mesin di kami, kita buka harga 39 juta. Bila ada yang berminat bisa kontak langsung di Instagram saya @cakra_racing, whatsapp juga boleh hehe.” Tutup mekanik senior itu
Nah, berikut adalah spesifikasi terbaru dari Bebek 4T TU 130cc Cakra Racing. Ohiya, data ini penulis dapatkan langsung dari pak dhe Danang ya jadi dijamin valid , sampelnya ada motor bos Miftah ‘Fortune Cookie’.
“Motor ini dapet penyegaran pada beberapa titik, untuk blok kita ganti baru, dan untuk Klep ini coba pakai besi merk SND in 30,4 mm dan ex nya 24mm. Head sudutan bikin sama Yopi, cuma untuk porting saya sendiri.” Ungkapnya
“Saya juga riset knalpot sama Fanterra , spesifiknya pada silincer dimana diameter sarangan kita minta 51mm , dan lobang nya dibuat spiral. Yaa boleh dikata riset berhasil mas, soalnya dari knalpot tok naik 1/2 DK. Dan data dyno terakhir ini motor bisa tembus 31.5 DK dan torsi nya dapet 19N/m.
Urusan gear set, mekanik lawas itu kasih perbandingan final gear 13 : 35 merk SSS. Lebih dalam, untuk urusan rasio doi percayakan pada QTT Racing. Nah, Berikut angka perbandingannya gigi-1 13/34, gigi-2 18/32, gigi-3 21/29 (Standar) serta gigi-4 dapet perbandingan 23/26.
“Kelistrikan gaada yang spesial, ini malah original bikinan sendiri, saya bikin simple aja.” Nah, soal pernafasan karburator merk UMA Racing diameter 30mm jadi pilihan, sob. “Karburator pake Uma Racing 30 mm, main jet 120 dan pilotnya 70. Kedepannya saya mau riset ukuran 31mm.” Selamat yaa… R4NU
