BeritaBalap.com-Andrea Iannone curhat setelah menjalani balap MotoGP Sepang, Minggu kemarin (3 November). Menurutnya perfoma motor MotoGP saat ini jauh berbeda ketika masanya di era tahun 2019. Pastinya lebih kencang ya. Iannone sendiri membesut pacuan Ducati GP23. Dia mengganti Fabio di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46) yang cedera.
Efek motor yang tenaganya luar biasa tersebut membuat masalah pada kekuatan tangannya yang tidak mampu melayani. Tidak bisa powerful hingga lap akhir. Alhasil, Iannone harus puas finish ke-17 saja alias tertinggal 47 detik dari pemenang (Francesco Bagnaia).
“Saya kehilangan lebih banyak tenaga daripada ban. Jadi, saya sudah selesai. Saya sudah selesai, jadi ini sulit, lengan saya, bahu saya, semuanya, tubuh bagian atas. Selesai, “ucap Iannone yang saat ini berusia 35 tahun.
Pembalap Italia yang memenangkan balapan WorldSBK pertama kalinya tahun ini di Aragon Spanyol mengatakan bahwa kekuatan lengannya saat pengereman merupakan keterbatasan terbesar yang dialami.
BACA (JUGA) : Yamaha Bisa Finish ke-6 di MotoGP Sepang ! Apa Yang Baru di M1 Quartararo ?
“Perasaan saya baik-baik saja, saya baik-baik saja. Masalahnya adalah lengan saat titik pengereman. Saya tidak punya kekuatan untuk tetap [tegak]. Tidak mungkin untuk mengerem dengan intensitas yang baik, dengan 100 persen kekuatan saya dan saya kehilangan banyak hal, semuanya pada titik pengereman.”
Iannone mengatakan bahwa saat kondisi fisiknya oke, maka ia mampu merasakan batas dari motornya, namun saat ia tubuhnya lelah, ini menjadi faktor pembatas performanya. Batasannya adalah Andrea, bukan motornya. Saat saya masih segar, saya merasakan batasnya, saat saya tidak segar, sulit untuk mencapai batasnya. Seperti hari ini, saat balapan, saya tidak menyentuh batasnya, “tambah Iannone yang pernah selama 3 tahun berturut-turut ada di peringkat ke-3 klasemen akhir Moto2 (2011-2013). BB1
