BeritaBalap.com- Pecco Bagnaia pulang dari MotoGP Inggris dengan tangan kosong dan hati remuk. Alih-alih memperkecil jarak dalam perburuan gelar, sang juara bertahan justru terpeleset makin jauh dari harapan mempertahankan mahkota MotoGP 2025.
Dalam balapan penuh drama di Sirkuit Silverstone, Bagnaia mengalami akhir pekan yang bisa dibilang sebagai mimpi buruk. Setelah sempat tampil menjanjikan di start pertama, semuanya berubah drastis setelah restart.


Bahkan, dalam kondisi frustrasi usai crash, Pecco tak segan menyebut bahwa tanpa insiden Fabio Quartararo, podium tak akan sedekat itu dengan Marc Marquez. “Jika Fabio tidak terjatuh, Marc Marquez tidak akan mendekati podium,” ujar Pecco.
Start awal berjalan cukup baik bagi Pecco. Ia berada tepat di belakang Quartararo dan merasa percaya diri bisa menyusul dan bertarung hingga garis finis. Sayangnya, bendera merah berkibar, restart dilakukan dan semuanya berubah.
“Saya hanya mengganti ban belakang dengan yang baru, tapi sejak itu semuanya kacau. Setiap kali keluar tikungan, motor saya seperti tidak mau maju. Grip-nya hilang total dan saya disalip semua orang,” ungkap pembalap berusia 28 tahun ini.
BACA JUGA : Quartararo Ungkap Perasaannya Saat Menangis Dan Teriak Pasca Masalah Teknis Motor
Masalah grip membuatnya terus melorot dan puncaknya, kecelakaan di Tikungan 7 membuatnya terpaksa menyudahi balapan lebih cepat. “Saya tidak percaya ini soal nasib buruk. Keberuntungan itu diciptakan. Sejak awal musim, kami belum menemukan solusi yang tepat,” lanjutnya.
Dengan hasil ini, maka peluang Pecco di klasemen makin menipis. Dirinya pun menyadari jika permasalahan ini harus segera diselesaikan bersama. “Kami harus duduk bersama, menganalisis semuanya dengan cermat. Jelas ada yang salah,” pungkas Pecco. Edhot