MotoGP Dituntut Lebih Internasional, Maksudnya Tidak Hanya Dominasi Rider Spanyol dan Italia

BeritaBalap.com-MotoGP dituntut untuk lebih internasional. itu yang ditekankan Carmelo Ezpeleta selaku Bos Dorna Sports selaku penyelenggara. Maksudnya, tidak hanya didominasi pembalap asal Spanyol dan Italia saja. Harusnya lebih variatif. Lebih kena sasaran. Unsur promosi juga lebih terbuka dan lebih berkualitas.

Misal dengan kehadiran para rider Asia ataupun USA dan lainnya yang dijamin akan lebih menghidupkan suasana. Namun sayangnya seperti Somkiat Chantra asal Thailand hanya 1 tahun saja (2025) balapan MotoGP karena prestasinya yang tidak signifikan. Harus tersingkir dan pindah ke balap WorldSBK (2026).

Sebagai gambaran saja, musim 2025 yang diisi 22 racer MotoGP, itu tercatat 9 orang dari Spanyol, kemudian 6 dari Italia. Ini saja sudah hampir 70 persen ya. Sisanya 2 dari Perancis dan masing-masing 1 dari Jepang, Thailand, Australia, Afrika Selatan dan Portugal.

koizumi

BACA (JUGA) : Profil Brian Uriarte Talenta Masa Depan KTM, Jawara Rookies Cup 2025 dan Kandidat Kuat Juara JuniorGP 2025

Patut dipahami, justru ada pergeseran kecenderungan dibanding era 1980 hingga 2000-an (GP500) dimana dari 21 seri kejuaraan balapan, itu 12 kali predikat juara dunia dimenangi pembalap USA dan 6 kali oleh petarung Australia.  Italia cukup di tahun 1981-1982, sedangkan Spanyol 1999 (Alex Criville).

Baru kemudian setelah tahun 2000-an, VR46 yang mengubah trend tersebut hingga sekarang bergeser ke Eropa, utamanya Spanyol dan Italia.

BACA (JUGA) : Sayang Sekali, Oliveira Tidak Punya Tim 2026, Mantan Rekan Setim KTM Binder Beri Komentar Pedas

Namun satu hal yang ditekankan Carmelo Ezpeleta, bahwa konteks peserta yang lebih internasional itu harus yang memnuhi kualifikasi. Punya talenta. Jadi bukan dalam konteks yang dipaksakan ya karena justru akan membuat masa eksistensi pembalap menjadi lebih singkat apabila tidak punya daya saing.

“Yang kami inginkan adalah memiliki pembalap terbaik di dunia, dan jika mereka berasal dari berbagai negara, maka akan lebih baik. Prioritasnya adalah mereka yang terbaik,” ujar Carmelo Ezpeleta selaku CEO MotoGP yang membantah adanya pemaksaan, dan justru mengatakan bahwa hal tersebut merupakan trend yang wajar.

“Memiliki pembalap dari berbagai negara di grid bukanlah sesuatu yang kami, sebagai Dorna paksakan, tetapi sesuatu yang dipahami oleh tim sebagai sesuatu yang penting dan bermanfaat, “tambah Carmelo Ezpeleta. BB1

 

 

Facebook Comments

You May Also Like