BeritaBalap.com-Banyak yang menganggap bahwa kejatuhan prestasi Francesco Bagnaia ‘Pecco’ (Ducati Lenovo) dalam MotoGP musim 2025 ini karena berhubungan dengan mental ataupun motivasi bertarung. Jadi yang bersifat non teknis.
Konteks ini juga diungkap oleh Paolo Simoncelli yang merupakan ayah dari mendiang rider MotoGP Marco Simoncelli yang meninggal dunia pasca crash di MotoGP Sepang Malaysia (2011). Tepatnya di tikungan ke-11.

Menurut Paolo Simoncelli yang juga pemilik tim balap Moto3 (SIC58 Squadra Corse Moto3), Pecco mendapatkan informasi yang salam dalam komunikasi di groupnya VR46 hingga kemudian meremehkan Marc Marquez. Tidak waspada. Tidak lebih ekstra mempersiapkan diri hadapi Marquez yang memang bertalenta spesial.
Alhasil, jika ingin bersaing di musim 2026 harus membereskan itu semua. Harus lebih tenang dan fokus. Kerja lebih keras. “Mari kita berharap ia sudah tenang dengan otaknya, “tegas Marco Simoncelli yang saat ini sudah berusia 75 tahun dan informasi ini dilansir dari Corriere della Sera.
“Dia tidak siap menghadapi rekan sekuat itu. Pecco berasal dari kelompok Valentino Rossi dan karena mendengarkan semua hal yang mereka katakan di kelompok itu, dia meremehkan Marquez. Tahun sebelumnya (2024), ia kalah dalam Kejuaraan Dunia meski memenangi 11 balapan. Ia berpikir, ‘bahwa yang perlu dilakukan adalah mengurangi crash.’ Tetapi, Marc itu di lintasan adalah binatang buas dan itu membuatnya mengalami masalah, “tambah Marco Simoncelli. BB1















