BeritaBalap.com-Sekolah balap makin menjamur. Pastinya added-value alias nilai tambah dari sebuah Racing School adalah instruktur, materi yang diajarkan dan prinsip dalam pengajaran.
Yang menarik ialah sekolah balap milik pebalap nasional yang masih aktif, Sudarmono yang jelas dan tegas membatasi jumlah siswanya. Semua dilakukan untuk konteks pengajaran dalam Mons Racing School hingga lebih fokus dan terarah. Kontrol dan hasilpun lebih maksimal. Demikian logika sederhananya.
“Saya membatasi jumlah siswa. Maksimal 5 orang untuk setiap sesi. Dalam seminggu, kita latihan 4 kali. Ada agenda di Parkiran Pasar Sapi di Wonosari, Gunungkidul, juga di trek permanen Boyolali, “ujar Sudarmono yang berasal dari Gunungkidul, Yogyakarta dan tahun 2018 kemarin membela Astra Motor Racing Team Jakarta. Itu tarung di balap Sport 250 cs dan Sport 150 cc.
“Metode latihan di Mons Racing School biasa, ada teknik dan fisik. Cuma pendekatan membangun motivasinya yang berbeda. Itu strategi masing-masing instruktur. Sekarang ini ada 5 pembalap yang saya latih dan mereka rata-rata berusia 10-11 tahun, “tambah Sudarmono yang juga ayahanda dari potensi belia Veda Ega Pratama.
Catatan penulis sehubungan sepak-terjang Sudarmono, akrab disapa Momon sehubungan sekolah balapnya, bahwa ia akan menekankan para siswanya untuk memiliki jiwa petarung. Pantang menyerah sampai bendera finish dikibarkan. Hajar terus pokokke ! Itu yang menjadi ciri khasnya. Terlebih saat masih muda dahulu. He he he he he…
Beberapa siswa Mons Racing School ialah Veda Ega Pratama, M Diandra dan H Fahril Rasya. Oh ya, sehubungan talenta Veda Ega Pratama dan M Diandra diberitakan akan mengikuti seleksi yang diadakan Honda dengan pacuan Honda NSF100.
Nah, bagi orang tua yang tertarik untuk memasukkan anaknya dalam sekolah balap “Mons Racing School” dan mau tanya-tanya paket sekolah balapnya, silahkan kontak langsung Sudarmono di nomor HP : 0819 0400 0054. BB1
