Awas Sponsor Pribadi Bersinggungan Sponsor Tim Balap, Siapa Yang Bertanggung Jawab ?

BeritaBalap.com-Adalah lumrah jika seorang pembalap memiliki sponsor pribadi. Jadi bukan sponsor tim ya ! Maksudnya, sponsor pribadi. Konteks ini wajar-wajar saja, manusiawi pula. Kata orang awam, siapa yang tidak mau dapat hepeng alias angpau alias duit. Rejeki kok ditolak. Paham ya sampai disini !

“Saya pikir tidak ada masalah jika seorang rider mendapat dukungan dana ataupun produk sebagai sponsor pribadi. Namun memang harus ada etika. Hal dikarenakan di Indoensia, yang menjadi sponsor pribadi sampai kepada part yang melekat pada mesin. Berbeda dengan pembalap luar yang biasanya melekat pada tubuh misal wearpack, apparel atau helm, “ujar Robert Cong, Chief Mechanic tim Bike Corner SYS KYT dalam balap AP 250 (ARRC 2019).

Robert Cong, Chief Mechanic merangkap distributor produk Throttle Body SYS Racing dan Ban Pirelli

Lebih lanjut, ada problem yang bisa muncul ketika sebuah produk yang menjadi sponsor pribadi bersinggungan atau berseberangan dengan sponsor tim. Maksudnya dengan perangkat sejenis. Misal helm yang berbeda antara sponsor pribadi dan sponsor tim ataupun perangkat lainnya.

koizumi

Ini akan menjadi masalah ketika masing-masing produk ingin diekspos. Ingin dipublikasi. Ingin disebut bagian dari prestasi yang diraih. Kan belum lama ini sempat ramai di media sosial facebook menyangkut dua produk gir dan rantai (gear set).

Haji Sandy Agung, pemilik merk SND Racing sedikit emosi karena kemenangan Wawan Wello dalam ARRC 2019 Thailand itu adalah dengan produknya, bukan yang lain. Maklum saja, beliau juga bos tim. Punya hak veto dalam membantah ! Awas, orang bisa emosi ketika berhubungan dengan promosi produk yang diusung. Inipun sangat manusiawi karena sudah begitu besar huit yang dikeluarkan untuk riset dan produksi massal.

“Paling enak itu jika memang tidak ada dua produk sejenis dalam tim tersebut. Nah, jika ada, secara logika, sponsor pribadi harus mengalah dengan sponsor tim. Saya pikir, kuncinya adalah keterbukaan. Pembalap harus transparan kepada manajer atau bos tim untuk menceritakan semua sponsor pribadinya, “tambah Robert Cong yang juga distributor SYS di Indonesia, termasuk distributor utama Ban Pirelli untuk wilayah DKI Jakarta, Jateng-DIY dan Jatim.

Lebih lanjut, kita investigasi bagaimana aturan main dari salah satu sponsor. Kali ini penulis mengontak Erol “Jangkrik” yang pastinya mengusung produk helm NHK. Doi ini juga humas dimana-mana. Kalau diajak diskusi, tidak cukup 7 hari 7 malam.

Kata kunci yang ditegaskannya ialah keterbukaan soal sponsor pribadi. Jangan ditutuo-tutupin ! Apakah totally hanya untuk pribadi atau ada sedikit yang dishare kepada tim ? Ini harus jelas dan sejelas-jelasnya.

Erol Jangkrik dari PT NHK Indonesia

“Kita support tim ONEXOX TKKR Malaysia. Bagi rider yang pakai produk di luar NHK karena sponsor pribadi, maka harus menutup label produk tersebut dengan sticker polos. Ini wajib saat raceday, kalau lupa saat latihan tidak apa-apa. Tapi kita fine-fine aja dengan pembalap tersebut karena semua sudah dalam keterbukaan, “tegas Erol dari PT. NHK Indonesia yang berkantor di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

“Jadi begini, jika ada seorang pembalap ingin atau akan diekspos dengan sebuah produk yang notabene menjadi produk kompetitor dari sponsor tim, maka etikanya pembalap tersebut tidak boleh dengan motor tim atau pakaian balap tim. Paling etis ya dengan pakaian biasa saja. Ini untuk menghindari benturan kepentingan. Eksistensi tim mengalahkan kepentingan pribadi. Sekali lagi, terpenting adalah komunikasi dengan bos tim agar semua berjalan sesuai kesepakatan, “tambah Erol. BB1

Facebook Comments

You May Also Like