Berapa Nilai Kontrak Pecco Saat Ini Yang Harus Rela Turun Jika Kontraknya Berlanjut 2027 ?

BeritaBalap.com-Francesco Bagnaia ‘Pecco’ (Ducati Lenovo) diklaim punya nilai kontrak 7 juta euro/tahun atau sekira cuan Rp. 136 miliar/tahun. Durasi kontrak pembalap asal Italia usia 28 tahun ini akan selesai akhir tahun 2026.

Jadi angka 7 juta euro tersebut berlaku untuk musim 2025 dan 2026 ya. Ini lebih tinggi dari Marc Marquez (sekira 3 juta euro menurut Motorsport.com) yang memang baru masuk 2025. Anyway, Ducati mengapresiasi pencapaian Pecco yang juara dunia MotoGP 2022-2023 dan runner-up MotoGP 2024.

Bagaimana dengan perpanjangan kontrak 2027 ? Pastinya belum dipastikan walaupun juara dunia Moto2 tahun 2018 ini mengaku ingin tetap setia dan bertahan, bahkan pensiun di pabrikan Ducati.

koizumi

BACA (JUGA) : Masa Depan 2 Bintang MotoGP Ini Tergantung Motornya ? Potensi Besar Pindah 2027 ?

Namun memang prestasinya kurang moncer tahun 2025 ini. Pecco harus puas di posisi ke-5 dalam klasemen akhir MotoGP 2025. Padahal rekan setimnya, Marc Marquez merebut juara dunia MotoGP. Hal demikian yang akan membuat daya-tawarnya turun.

Terlebih jika tetap tidak dapat mengalahkan Marc Marquez tahun depan. Salah satu konsekuensi logis jika Ducati berupaya mempertahankan adalah dengan menurunkan nilai kontrak Pecco yang 7 juta euro. Marquez yang akan dinaikkan. Itu logika sederhannya. Paham ya.

BACA (JUGA) : Ducati Ajukan 2 Syarat Jika Pecco Ingin Tetap Berada dan Pensiun Balapan di Tim Ducati ?

Sehubungan langkah penting Pecco dalam memotivasi dirinya agar dapat kompetitif tahun depan menjadi perhatian legenda MotoGP Kevin Schwant. Bahwa solusi dari masalah ini adalah datang dari diri Pecco sendiri karena berhubungan dengan motivasi dan semangat bersaing. Semua langkah harus dicoba untuk dapat kembali bersinar.

“Ini akan menjadi kerja keras, dia tidak akan bisa bertanya kepada tim sehubungan ‘Apa yang mereka gunakan ?’ atau ‘Mengapa dia lebih cepat dari saya ?’. Karena apa yang berhasil untuk Marc belum tentu berhasil untuknya. Jadi dia harus mencoba semuanya sendiri. Tampaknya jalan yang panjang untuk mendapatkan hasil, tetapi saya pikir di level itu, itulah satu-satunya cara untuk melakukannya, ”ucap Kevin Schwantz yang pernah juara dunia GP500 (1993). BB1

Facebook Comments

You May Also Like