BeritaBalap.com-Take and give, saling memberi dan saling menerima diantara Yamaha dan Honda. Itu konteks yang bisa menggambarkan bagaimana rancangan perubahan teknis untuk balap motor nasional 2023. Mereka (komisi teknik PP IMI yang diisi para mekanik, red) sepakat dengan satu persepsi, bahwa balapan nasional harus dibuat lebih meriah. Tidak monoton atau membosankan. Harus ada perlawanan antar merek pacuan. Tontonan jadi seru. Sedap dipandang mata. Nikmat.
BACA (JUGA) : Perubahan Regulasi Pelek 2023 Sengaja Dilakukan Buat Bantu Seeded Honda, Balap Nasional Lebih Hidup
Kita bahas secara singkat ya. Setelah dibahas dalam tulisan sebelumnya, bahwa Honda diuntungkan dengan diperbolehkan memakai pelek dengan ukuran tapak yang lebih kecil untuk bagian belakang (1.60 inch), sedangkan Yamaha wajib lebih besar atau lebar 1.85 inch. Disini tantangan Yamaha setelah begitu dominan dalam 2 tahun belakangan di level seeded. Selalu juara nasional Kejurnas OnePrix dan MotoPrix.
Nah, pada bagian lain, bahwa konsep ubahan peraturan teknis yang menguntungkan Yamaha, adalah diperbolehkannya menggunakan magnet R15 yang lebih ringan pada MX King yang bersaing di kelas beginner (OP4/MP4) dan rookie (OP3/MP3). Ini diklaim mekanik yang sedang kenyang prestasi Leon Race Tech dapat mendongkrak perfoma MX King, terlebih dalam hubungannya dengan torsi mesin. Untuk kudabesi Honda tetap bawaan asli.
“Jadi kita saling mendukung dengan perubahan aturan teknik agar road race nasional semakin ramai. Seeded berupaya untuk menjadi lebih ketat, termasuk pada kelas beginner dan rookie. Balapan itu harus dibuat lebih meriah. Jangan sampai ketika tidak pernah menang, maka pabrikan atau tim memilih untuk tidak balapan lagi. Di balap Malaysia Cub Prix juga ada penyesuaian demikian walau dengan tinjauan yang berbeda, “tukas mekanik Leon Race Tech saat dikontak penulis dan menyebut aturan ini masih berproses sebelum disahkan di Rakernas IMI. BB1
