BeritaBalap.com – Semenjak ditinggal walikota Surabaya, Tri Risma sirkuit Gelora Bung Tomo Surabaya (GBT) terbilang susah untuk digunakan latihan balap motor. Hal tersebut diutarakan penggiat otomotif Surabaya dan beberapa pembalap Jatim.
Dikatakan saat pelantikan ketua IMI Jatim beberapa waktu lalu, perwakilan dari KONI Surabaya juga menyesalkan sirkuit GBT yang tidak bisa digunakan. Padahal untuk keperluan nama baik Jawa Timur.
“Seharusnya sirkuit Gelora Bung Tomo bisa digunakan untuk latihan pembalap PON Papua, hasilnya justru pembalap PON Jatim musti menggunakan sirkuit di luar Surabaya dan diluar Jatim hanya untuk menggelar latihan,” beber salah satu perwakilan dari KONI.
Menurut sumber beritabalap.com yang terpercaya, susahnya perizinan sirkuit GBT membuat pembalap dan penggiat otomotif kesusahan dalam melakukan perizinan atau sistem adminstrasi untuk penggunaan sirkuit GBT.
“Untuk apa sirkuit dibangun jika tidak bisa digunakan untuk latihan, perizinan pun juga susah karena sistem administrasi yang terbilang sulit,” ungkap salah satu narasumber beritabalap.com yang enggan disebutkan namanya.
BACA (JUGA) : Sirkuit GBT Surabaya Jadi Lokasi Paling Aman Gelar Balap Motor Di Jatim?
Menurut mereka, susahnya sistem adminstrasi tersebut membuat penggiat otomotif ataupun pembalap serta tim balap mengalami penurunan prestasi di bidang balap motor.
Harapan mereka kedepannya sirkuit GBT bisa menemukan titik terang, supaya bisa digunakan kembali untuk latihan tanpa sulitnya sistem adminstrasi yang tidak praktis seperti janji Tri Risma saat pembukaan sirkuit GBT.
Perimintaan mereka, sirkuit GBT bisa dibuka untuk latihan dengan sistem tiket seperti sirkuit lainnya di Indonesia. Hal tersebut ditujukan supaya tetap ada sarana bagi pembalap atau penghobby otomotif balap motor untuk menyalurkan bakat di sirkuit bukan di jalanan umum.
Untuk itu, mereka menuntut Eri Cahyadi sebagai walikota Surabaya terpilih yang menggantikan Tri Risma untuk bisa bertindak cepat dalam perihal ini, makanya mereka melampirkan surat terbuka untuk walikota Surabaya tersebut.
“Semoga dengan adanya surat terbuka ini usulan kami bisa direspon dengan cepat, melihat pandemi yang sudah banyak berkurang jadi kami rasa masalah administrasi soal penggunaan sirkuit sebaiknya dipermudah supaya para penggiat otomotif bisa menggunakan sirkuit dengan semestinya bukan di jalan raya,” harap mereka dalam suratnya. TIM