Tak Cuma Jagoan 4T, Yudis Buktikan Ninja TU Putra Sakat x Ditrajaya Manahadap, ET 6.6 Detik, Mekanik Beberkan Rahasia !

Beritabalap.com- Menjadikan Sirkuit NP. Lanud Gading, Wonosari, Gunung Kidul sebagai venue lomba, putaran-4 dragbike IDW Gold Series Racertees Ekitoyama usai digelar (03/11).

Baca (Juga):4 Joki Dragbike Indonesia Spesialis FFA Yang Lagi Naik Daun Versi Berita Balap !

Si-Anak Ajaib kembali berulah, kali ini giliran segmen Ninja 2T TU155 yang kena sulap. Yap ! ET 6.646 detik adalah pasti. Yudies Kurcaci berhasil membawa panji Putra Sakat X Ditrajaya Manahadap ke pucak podium.

koizumi

Untuk podium-2 ditempati oleh Adi S Tuyul dari tim IPR Racing dengan ET 06.728 detik. Disusul oleh Wildan Anharu ET 06:779 detik bersama Ninja TU buatan Yuda Sanjaya milik Aben Racing. Dibawah ini data lengkapnya.

Hasil Ninja TU 155 IDW Seri -4

Alhamdullilah, Mas, untuk kelas ‘Ninja TU’ masih rezeki Yudies. Terimakasih untuk teman-teman tim, mekanik, serta bos dan para sponsor, semoga kedepannya Yudies bisa tampil lebih baik lagi, “ucapnya seraya berkata Ninja TU 155cc tungganganya adalah buatan Adista Ilyas dari Ditrajaya Manahadap. Itu loh, tim balap rangkap bengkel yang bermarkas di Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah.

BACA (JUGA) :  Hasil Lengkap Dragbike IDW Seri 4 Jogja

Oh ya, sedari babak penyisihan, hanya Ninja TU 155 milik Putra Sakat X Ditrajaya Manahadap yang mampu bermain dengan ET 6 second. Sekaligus jadi bukti bahwa Ninja bercorak biru rainbow tersebut punya angka main yang stabil. Jos !

Potret Ninja TU 155 Milik Tim Ditrajaya Manahadap
Potret Ninja TU 155 Milik Tim Ditrajaya Manahadap

Usut punya usut, kudapacu ber-KTP Jawa Tengah tersebut sempat mengalami kendala saat babak penyisihan. ” Iya betul. waktu babak penyisihan ada kendala, gigi-5 nya lengket ngga mau dioper ke gigi-6, “buka Adista Ilyas

Pertanyaan kritisnya, apa yang bikin Ninja TU 155 cc tersebut, stabil diangka 6.6 second. Ini dia rahasia dapur-pacunya. “Kuncian mungkin pada risetan kami, spesifiknya dibagian portingan silinder, Mas, “bebernya

“Untuk membran masih pake V-Force 3, kemudian kompresi kita naikkan karena bahan bakar pakai VPQ16, biar nggak ketinggalan sama punya temen-temen he he. Set-up perbandingan  final gear di Lanud kemarin, kita dapat 13 buat depan dan  37 buat belakang. ”

“Nah, kalau karburator masih setia sama PWK Sudco  diameter 41 mm original pro series. Cuma kita tambahin velocity buatan donta motor. Spuyer tak pakein kombinasi165/68. Kalo waktu dyno di pekajaman ketemu 51,4 HP d torsi 30 nM, “tambah Adista Ilyas sambil menyebut kalau knalpotnya adalah hasil riset bersama Potter Pekajaman. L 1 H

 

Facebook Comments

You May Also Like