BeritaBalap.com-Perjalanan kompetisi Indonation MX 2022, seri Bekasi, menjadi perjuangan berat, bagi Pangeran Nurhikmah Putra Jaya, saat menapaki kariernya di motocross.
Di laga bergengsi Ex Pro, dilalui dengan dramatis oleh Mevans Sanggramawijaya, yang identik dengan nomor lambung #168 itu. Moto 1, yang dihelat di hari sabtu (27/8/2022), Mevans tak bisa melanjutkan jalanya lomba, usai terpelanting di atas handicap.
Disebabkan tipikal lintasan sangat licin pengaruh hujan, ditambah faktor kebetulan mesin Husqvarna FC 250 pacuan Mevans, lagi berada di performa terbaik. Husqvarna FC 250 milik Mevans Sanggramawijaya diklaim mampu menyemburkan torsi dan HP di atas kemampuan mesin KTM 250.
“Kalau berandai-andai misal, track kering lain ceritanya, terlebih lagi suspensi depan telah berganti KYB Japan, “yakin Wahyu “Yuyuk” Setiaji builder merangkap tuner Onesixeight Motocross Team. Memang, hal ini ironis bagi crosser bergelar “The King of Mud Race” itu.
Dengan torehan prestasi dan sempat berjaya di seri Onesixeight Indiel Motocross Grasstrack Openchampionship di awal pembuka musim kompetisi 2022.
Bahkan, di kompetisi motocross penutup tahun 2021, Cikembulan, Jateng, di laga mud race, Mevans Sanggramawijaya mengukir sejarah. Sampai debat kusir antar crosser, instruktur dan tuner, terlontar tiada henti di paddock, atas kejadian impossible ini. Sebenarnya problem serius apa yang lagi dialami oleh kolektor burung paruh bengkok itu ?
Dugaan sementara, sang Pangeran memaksa berlaga ditengah kondisi sakit, yang kuat menjadi pemicunya. Kendati sudah diback up suplemen dan protein, buat memulihkan fisik dan stamina. Akan tetapi, kondisi di lapangan bapak harus terus memforsir fisik, saat kondisi mud race.
“Memang kondisi bapak lagi nggak baik, tapi kemauan kerasnya untuk mempertahankan gelar jawara Ex Pro, sulit dibendung, “jelas dokter pribadi Mevans Sanggramawijaya, yang setia mengawal. Hingga evaluasi terus dikebut, mencari pemicu kendala teknis oleh jajaran pit crew dibawah Komando Yuyuk.
Suspensi depan belakang mengalami reseting, menyempurnakan traksi tapak kaki, impact brutalnya gaya balap Mevans. “Serta menyiasati tipikal vulkanik tanah lintasan yang licin dan lengket, hingga mudah memicu ban “ndonat”, “sidik Jumardi yang diamini Iwan Kelet pitcrew-nya.
Kelar menyempurnakan soal traksi dan handling, untuk menghadapi Moto 2 di hari minggu (28/8/2022), Mevans Sanggramawijaya kembali menunjukan gaya permainan berkelasnya. Mevans sempat berada di koloni depan, Husqvarna FC 250 pacuanya memang sulit terkejar. Bahkan dari hasil pengamatan seluruh jajaran pit crew, kondisi fisik Mevans, dinyatakan terus membaik, usai dosis suplemen dinaikan.
Kans peluang Mevans mengukir juara terbuka lebar, hingga setiap akurasi kontrol power dan racing line, terukur tanpa celah. Strategi demikian setara mengamankan posisi, sekian persenya memainkan emosi rival-rivalnya. Ditengah perjalanan total lap yang kian memanas, pacuan Mevans “diblong” oleh rival beratnya.
Tragedi crash di R3 tak terhindarkan, hingga berdampak master rem Husqvarna FC 250 pacuanya pecah dan bocor. Dari kesepakatan pitcrew Onesixeight Motocross Team, yang mengawal di tengah sirkuit, akhirnya diputuskan untuk menghentikan sang Pangeran melanjutkan laga.
“Sangat beresiko, apalagi perangkat rem depan mutlak menjadi pelengkap gaya balap Mevans Sanggramawijaya, saat menghadapi sisa mud race, “himbau Irwan Ardiansyah sahabat merangkap Manager Onesixeight Motocross Team.
Motocross memang dikenal olahraga otomotif yang keras, mengadu fisik, nyali, skill dan IQ. Sembari membalap, otak mengontrol emosi, durability mesin dan stamina. Jelang dua atau tiga handicap di depan, harus bisa diputuskan singkat, teknik menghadapinya. Fase ini terbilang paling berat, sebab juga harus siap menghadapi resiko. Dasar itu pula, intensitas private training dibutuhkan.
“Untuk menyajikan gaya permainan agresif, juga defensif, agar balans, hingga mampu meminimalisir accident, “tegas Mevans. Hakikat dari private training, mungkin banyak yang memahaminya. Tapi dari sisi persepsi, sesungguhnya sangat luas. Seperti private training, untuk blockpass, jumping indah, nebas berm tanpa turun kaki, hingga mengatur ritme power band.
Tinggal menyusun dan mengadopsi sesuai kebutuhan, berlandaskan sportifitas, layaknya “The Real Man”. Sebab, bagi saya kekalahan adalah “kemenangan yang tertunda dan jadi juara itu bonus”. “Satu hal yang tak bisa diganggu gugat, meskipun telah total dalam persiapan, akan tetapi faktor luck menjadi hak prerogatif atas kehendak-Nya, “wejang Mevans Sanggramawijaya. tim