BeritaBalap.com-Bos Ducati Gigi Dall’Igna bicara pendapatnya sehubungan belum kompetitifnya motor-motor Jepang di level MotoGP. Paling tidak dalam 2 tahun belakangan ketika pacuan-pacuan dari pabrikan Eropa begitu dominan. Tidak hanya meraih juara dunia MotoGP, juga upaya untuk menembus 3 besar saja sangat sulit.
Ada apa ini ? Dimana letak masalahnya ? Konteks ini yang coba dijawab oleh Gigi Dall’Igna. Menurut aktor dari berbagai inovasi yang dilakukan Ducati tersebut, bahwa pada awalnya Honda dan Yamaha menganggap remeh lawan.
Mereka terlalu percaya kepada sosok seorang pembalap yang dianggap dapat memecahkan sebuah masalah. Hal yang perlu ditekankann oleh Dall’Igna bahwa ketika mereka memiliki pembalap juara, maka bekerja keras.
BACA (JUGA) : Dall’Igna Ungkap Kelebihan Teknik Balap Marquez Dibanding Pecco, Apa Itu ?
“Mungkin mereka meremehkan lawannya dan ini selalu menjadi masalah. Ketika ingin menang, jangan pernah meremehkan orang lain. Tentu saja fakta memiliki pembalap yang sangat kuat bisa membuat kamu tidak memberikan nilai yang cukup kepada lawan, karena kamu mengira diri kamu memiliki seseorang yang bisa menyelesaikan masalah.”
“Sebaliknya, bahkan ketika kamu memiliki seorang juara, maka kamu harus terus bekerja untuk memberinya motor terbaik, mendengarkan semua pembalap. Mungkin mereka hidup dalam semacam gelembung, ketika kamu menang dengan begitu banyak, itu sulit memikirkan batasannya, “terang Gigi Dall’Igna selaku General Manager Ducati Corse.
Pada sisi lain, Dall’Igna juga mengungkapkan bahwa berbagai variabel yang bisa membuat motor-motor Jepang dapat kembali bersaing. Ducati disebut mulai merebut kemenangan di tahun 2016 dan selanjutnya juara dunia pada musim 2022-2023.
“Memang benar kami butuh waktu lama untuk meraih gelar juara, namun pada balapan pertama tahun 2015, kami menempati posisi kedua dan ketiga, bermain untuk kemenangan. Jika seseorang mempunyai ide-ide yang tepat, orang-orang yang tepat, dan organisasi yang tepat, maka seseorang dapat mencapai sukses dengan cepat. ”
“Ducati berada dalam kesulitan di tahun 2014, pada tahun 2015 bangkit kembali dan musim 2016 kami memenangkan 2 balapan. Setiap tahun kami berkembang. Kami butuh waktu lama untuk memenangkan juara dunia, tapi tidak untuk menjadi bagian dari persaingan. Jika mereka mengatur diri dengan baik, maka Jepang bisa kembali kompetitif dalam waktu singkat. Ducati telah membuktikannya, “tambah Gigi Dall’Igna. BB1