BeritaBalap.com- Gelaran TDR Trackday 2025 Mandalika yang dihadirkan Sabtu, 8 Maret dipastikan makin spesial. Makin berkualitas. Lebih komprehensif. Keren. Belum ada yang berani beginian.
Mengusung misi “Ride to Thrive” yang konsepnya mengarah kepada upaya individu untuk bermanfaat bagi orang lain.

Berbagai kegiatan spesial dilakukan. Dalam hal racing, banyak pembalap nasional yang terlibat. Spesialnya untuk beberapa generasi diajak bergabung.
Ada Ahmad Jayadi, Hendriansyah, Sudarmono, Florianus Roy, Sigit PD, Ahmad Syaugi, Ahmad Marta, Rey Ratukore, Reynaldi Pradana, Joshua Mbeo, M Rakha Bima, Haikal Ramadhan, Arkana Ocktane, Giovani dan lain-lain. Temasuk mengajak pemenang kuis TDR Trackday 2025 yang diberikan free atau gratis.
Nah, sebelum menjalani aktifitas racing, mereka diajak touring motoran mengitari Lombok dengan jarak tempuh 270 Km, Jumat (7 Maret). Merasakan pemandangan yang indah dengan menggunakan sepeda motor yang pastinya menggunakan produk TDR Racing ataupun YSS Suspension dan sistem pengereman dari merek RPD.

Nah, yang tidak kalah spesial adalah bersilaturahmi dengan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Desa Kuta yang notabene tidak jauh dari Sirkuit MotoGP Mandalika. Hadir langsung Darrens Sanders dan Jeffrey dari top management TDR Racing.
Semakin spesial, bahwa TDR Racing akan merenovasi atau memperbaiki fasilitas di pondok pesantren tersebut secara bertahap. Jadi sebelumnya sudah dilakukan survey di lokasi untuk memetakan prioritas perbaikan dan siap segera dilakukan renovasi. Demikian bukti empati TDR Racing sehubungan misi Ride to Thrive.
“Jadi Ride to Thrive menjadi fokus kita dalam aktifitas TDR Trackday 2025 Mandalika dimana para pengguna motor diajak untuk memberikan kemajuan bagi sesama “tukas Darrens Sanders selaku Product Manager TDR Racing yang juga putera tercinta dari Teddy HT yang merupakan CEO TDR Racing.
“Kita selalu melakukan aksi sosial dalam setiap kegiatan kita di event TDR Trackday 2025 Mandalika. Tahun ini Ride to Thrive yang menjadi misi kita dimana para pengguna motor dimotivasi untuk berguna bagi orang di sekitar ataupun sesama, “tukas Jeffrey, Manajer Marketing TDR Racing.

Patut dipahami makna Ride to Thrive bukan sekadar kampanye, ini adalah seruan untuk bertindak, sebuah gerakan yang dirancang untuk menciptakan perubahan nyata dan positif dalam masyarakat.
“Ride to Thrive” berakar pada keyakinan bahwa kemajuan tidak hanya terbatas pada dunia motorsport, tetapi harus merambah ke kehidupan sehari-hari, mendorong pertumbuhan, dan menciptakan dampak yang berarti.
Inisiatif ini bukan hanya tentang keahlian berkendara, tetapi juga tentang memahami diri (tujuan kita diciptakan), pembentukan karakter, dan kontribusi yang bermakna.
TDR One Team mengajak seluruh pengendara sepeda motor untuk mengembangkan diri sebagai individu dan menjadi agen perubahan positif dalam komunitas mereka (community development).
Gerakan ini bertujuan untuk menjadikan berkendara lebih dari sekadar mobilitas, melainkan sebuah perjalanan transformasi pribadi. BB1