Beritabalap.com – Untuk memperpendek gap atau jarak antara tim pabrikan dengan privateer, maka balap superbike dunia alias WSBK pun mengubah beberapa regulasi agar jarak tim dan lemah kian rapat. Ketat bersaing. Selain itu, kian mahalnya biaya WSBK turut melahirkan regulasi baru ini. Biar lebih terjangkau.
Pada dasarnya akan ada 3 perubahan regulasi mendasar untuk WSBK musim depan (2018). Berikut ini adalah info regulasi Kejuaraan Dunia MOTUL FIM Superbike untuk tahun depan. Bintang
RPM Limiter
WSBK akan menerapkan limiter rpm untuk menyeimbangkan antara motor pabrikan dengan tim privateer. Maksudnya akan dibatasi level tertinggi RPM mesin. Para rider akan lebih seimbang dalam persaingan. Dengan rev limiter atau rpm limit, otomatis power menjadi lebih merata dibanding sebelumnya.
Poin Konsesi
Membatasi pengembangan mesin yang terlalu cepat, akhirnya akan diperkenalkan poin konsensi sepanjang musim. Poin akan diberikan kepada tim jika menang, maka akan mendapat 3 poin, posisi 2 hanya 2 poin sedangkan peringkat 3 cukup 1 poin. Nah yang mengumpulkan poin paling sedikit pada seri tersebut, maka akan diperbolehkan menggunakan komponen baru atau up grade part pada race selanjutnya. Sedangkan tim yang mendapat poin konsesi paling besar, akan memakai motor serupa di seri selanjutnya. Hal ini akan menyebabkan persaingan kian rapat.
Konteks konsesi juga diterapkan di MotoGP, hanya memang beda implementasi. Maklum saja, penyelenggara WSBK dan MotoGP memang samimawon alias sama saja, Dorna Sports. Kalau MotoGP, berhubungan dengan tim yang tidak pernah minimal podium 3 besar, maka dapat berbagai kemudahan, misal jumlah tes privat dan mesin yang dipakai bisa 9 dalam 1 tahun. Untuk MotoGP 2017, yang dapat konsesi ialah KTM dan Aprilia.
Approval Part
Untuk memungkinkan tim yang lebih kecil dengan anggaran yang lebih sedikit memiliki kesempatan fight podium di WorldSBK, part yang harus di approve akan diperbanyak. Beberapa part seperti sasis, suspensi dan beberapa bagian mesin akan ditaksir harganya. Hal ini bisa membuat tim dengan dana kecil masih bisa besaing dengan tim berbudget besar.
