BeritaBalap.com-Seperti yang dijanjikan oleh komandan Venture Sport Club (VSC) Yogyakarta Najib M. Saleh akan membuka 4 seri VSC Dragrace Open Championship, maka Minggu 21 Juli 2019 kemarin adalah seri keduanya. Akan selalu memakai sirkuit non permanen dari Landasan Udara Gading, Wonosari, Gunungkidul, pada putaran kedua kemarin VSC optimalkan panjang dan lebar lintasan dengan membuka dua kategori langsung yakni 201 meter dan 402 meter.
BACA (JUGA) : Hasil Juara VSC Drag Race Series 2019 Putaran Ke-2 Wonosari, Gunung Kidul
Ada 18 kelas yang dibuka di lintasan 201 meter dan 15 kelas untuk lintasan 402 meter-nya. Tak heran jika dragrace yang diikuti juga motor-motor superbike kemarin sukses meraup total 466 starter dengan rincian 351 starter di kelas mobil 201 meter kemudian 84 starter di kelas mobil 402 meter serta 31 starter di kelas superbike di lintasan 402 meter.
“Untuk superbike memang menjadi daya tarik tersendiri karena jarang sekali digelar disini, untuk VSC sendiri pernah hanya sekali saja dulu di tahun 2017 hanya saja saat itu starter di superbike masih minim sekali,” jelas Pak Najib, sapaan akrabnya.
“Lintasan 402 meter sengaja kami masukan di putaran kedua ini mengingat banyak permintaan dari starter luar kota saat melihat di lanud Gading sangat memungkinkan dibuka 402 meter, terutama dari Surabaya yang dimana mereka merasa lebih dekat balap disini daripada harus ke Jawa Barat,” imbuh Pak Najib.
Dengan dua setting lintasan yang dibuka oleh panpel kemarin memang cukup memberikan apresiasi lebih kepada pecinta adu kebut lintasan lurus ini, terlebih 402 meter hanya bisa digelar di lahan landasan pacu bandara dan sirkuit Sentul, Jabar saja. Hanya saja dengan perhelatan yang cukup satu hari saja cukup sulit untuk beberapa pembalap dalam mempersiapkan mobilnya.
“Sebenarnya sangat menarik, hanya saja dengan pelaksanaan yang satu hari team kami tidak yakin untuk ikut di kelas 402 meter, karena itu memerlukan gear box yang berbeda dengan 201 meter, kalo pun ganti gear box jelas tidak mungkin cukup waktunya jika hanya satu hari,” jelas H. Tatang pembalap senior asal Solo yang mendominasi podium kelas-kelas 201 meter ini.
“Karena disini jarang ada kelas 402 meter maka mobil kami belum ada yang dipersiapkan untuk lintasan sepanjang itu, makanya bisa dilihat mayoritas starter di 402 meter justru dari luar kota seperti Surabaya, Jakarta, Depok, dan Bandung karena mobil mereka sudah siap bertarung di kelas 402 meter,” tutup H. Tatang. dnar