BeritaBalap.com-Kawasaki memang dominan dalam 4 tahun perjalanan balap Superbike (WSBK). Jonathan Rea selalu meraih juara dunia sejak tahun 2015 hingga 2018. Bahkan sebelumnya juga (2013) dengan racer Tom Sykes. Namun sayangnya, Kawasaki belum juga berani untuk turun di level MotoGP. Kawasaki Heavy Industries (KHI) Jepang memutuskan berhenti balap MotoGP pada Februari 2009 karena alasan krisis keuangan global. Namun memang tetap ada tim prvateer (Hayate) selama satu tahun dengan rider Marco Melandri.
Intinya, KHI lebih fokus berinvestasi di WSBK saja. Apakah Kawasaki akan kembali ke MotoGP jika Dorna membuat aturan lebih seimbang ? “MotoGP bukan cara yang tepat bagi kita. Kamu harus berpikir tentang apa yang MotoGP minta, secara teknik apa yang dibutuhkan untuk itu. Dan apa yang membawamu kesana. Jika kita memperhitungkannya, MotoGP bukanlah pilihan kita, “ujar Yoshimoto Matsuda, kepala pengembangan Kawasaki ZX-10RR dan pemimpin proyek Superbike.
Konteks inipun dipertegas oleh Ichiro Yoda selaku Direktur Balap Kawasaki. Jadi levelnya lebih tinggi. He he he he… Intinya Kawasaki akan mengalami problem finansial dan pencapaian target yang diinginkan manajemen.
“MotoGP itu terlalu mahal untuk Kawasaki, itu adalah keputusan finansial kami. MotoGP harganya sepuluh kali lebih banyak daripada WSBK. Untuk MotoGP, anda membutuhkan 60 atau 70 juta euro per tahun, Honda menghabiskan 100 juta, “terang Ichiro Yofa.
“Selain itu, kami tidak dapat meyakinkan manajemen puncak Kawasaki untuk tempat ke-5 di Kejuaraan Dunia MotoGP. Mereka mengharapkan kemenangan, tidak peduli dalam kategori apa. Itulah sebabnya Superbike lebih masuk akal bagi Kawasaki dari segi pandangan finansial, “tukas Ichiro Yoda.
Jika dikonversi ke satuan mata uang Rupiah berdasarkan pernyataan Bos Kawasaki tersebut diatas, maka untuk level Kawasaki, membutuhkan biaya Rp. 1,1 triliun untuk satu musim kompetisi MotoGP. Di level Honda mencapai Rp. 1,5 Triliun. Banyak amat ya ! BB1
