BeritaBalap.com-Tiga tahun lalu saat KTM masuk MotoGP, banyak yang meragukan atau tidak percaya bahwa KTM mampu meriset, mengembangkan dan menorehkan prestasi jika tetap ngotot dengan rangka baja tubular pada pacuan RC16 nya. Maklum saja, 5 pabrikan (Honda, Yamaha, Ducati, Suzuki dan Aprilia) semua dengan material alumunium pada rangkanya.
Termasuk soal sokbreker WP alias bukan Ohlins yang banyak dipakai tim pabrikan. Tapi setelah podium di Valencia (2018) ataupun grid ke-5 Pol Espargaro di seri COTA, Austin, pada akhirnya semua melihat dan mengakui keseriusan KTM dalam meriset sasis baja.
Bos KTM menegaskan bahwa rangka baja adalah agama mereka. Jadi tidak akan berpindah sampai kapanpun. Itu prinsip kuat KTM. “Para ahli harus melihat kelas Moto3 dan Moto2 bersama kami. Jadi kami tidak perlu membicarakan hal itu. Rangka baja adalah agama disini, “tegas Stefan Pierer selaku CEO KTM.
Sekilas informasi saja, Ducati meninggalkan rangka baja sejak 2008. Terakhir 2007 bersama Casey Stoner. Intinya, KTM ingin menerapkan konsen baja tubular dan WP tersebut untuk semua lini balap yang diikuti mereka. Ini idealisme pabrikan asal Austria tersebut.
“Jika saya kembali dan mengatakan bahwa KTM dapat masuk 10 besar dengan sasis baja dan sok WP di tahun ke-3, seperti Honda 2018 dengan Marc Marquez di sadel, maka itu membuktikan bahwa peralatan kami bekerja, bahkan jika kami mengejar ketinggalan karena kami baru berada di tahun ke-3, “tukas Pit Beirer selaku Direktur Motorsport KTM.
“Saya adalah orang yang melarang 2012 dengan pengujian Ohlins di balap Moto3. Sudah ada beberapa produk lain yang siap untuk diuji, tapi saya tetap menggunakan WP. Saya harus bertarung dalam pertempuran ini di semua lini, terlepas dari apakah kami memasuki Supercross, Moto3 atau Moto2, “tambah Pit Beirer. BB1
