BeritaBalap.com-Minggu lalu (4 Februari), tepatnya dalam event balap karapan bertajuk Kapolres Cup Dragbike Championship 2018 di Sirkuit Alun-Alun Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jateng, ada hal yang menarik perhatian para penggemar lintasan lurus 201 M. Sedap dipelototin karena tidak seperti biasanya.
Apa itu ? Yaitu kehadiran kudabesi berbasic Yamaha Jupiter MX 135 milik Remonstech Racing Team Slawi, Jawa Tengah. Dalam hal ini, bertarung di kelas Bracket 8 detik dan pastinya sudah dilakukan bore-up alias pembesaran kapasitas mesin. Jadi piston sudah diganti dengan diameter 65 mm, sedang stroke masih standar (58,7 mm). Jika dihitung dengan rumusan Cylinder Volume (CV) didapat nilai 194,6 cc. Wow… ! Jarang kan yang hampir 200 cc tetapi bahan dasarnya MX 135.
‘’Saya pikir, mendongkrak tenaga motor Jupiter MX 135 cc itu sangat menyenangkan dan tidak begitu sulit. Dari basic kruk-as yang mengusung langkah panjang, jarak baut tanam yang berjauhan dan radius lubang crankcase lebar, menjadikan langkah untuk mendongkrak tenaganya lebih mudah, “buka Ucup, mekanik sekaligus pemilik tim yang selalu tampil ramah dan bersahabat.
Lebih lanjut diinvestigasi, maka pasokan bahan-bakar dan udara diganti dengan karburator Keihin PWK 33. Secara logika sedahana, pasti badan yang besar (bore-up) butuh makanan yang lebih banyak. Kebutuhan di RPM rendah dikawal dengan angka pilot jet 58, sedang nafas putaran atas dipercayakan main jet 115. Yang pasti, ini kombinasi yang tepat. Diklaim rada kering untuk mengejar akselerasi. Lagian memang hanya untuk jarak 201 meter saja.
Bagaimana dengan ramuan camshaft. Pastinya fokus mengejar putaran atas. “Durasi untuk klep masuk bermain di rumusan 278 derajat, sedang klep buangnya pada durasi 265 derajat, “terang Ucup yang mengandalkan diameter katup 22 dan 19 mm untuk sisi in dan ex-nya. Proses pembakaran optimal dengan perbandingan kompresi 13,5 : 1. Oh ya, CDI sebagai otak pengapian mengaplikasi Rextor yang menganut sistem arus searah (DC), juga disupport Koil YZ125.
“Yang pasti, pebalap akan lebih gampang menggeber mesin karena tidak perlu panteng gas untuk menjaga torsi selepas garis start. Apalagi power pengapian total-loss lebih gede dan stabil di RPM atas, “imbuh Ucup sambil menyebut keunggulan pengapian total loss beban di kruk-as bisa diatur, bobot magnet juga bisa dibikin beragam. Mau enteng mengejar top speed atau berat untuk menjaga torsi.
Selanjutnya Ucup mengolah ulang rasio transmisi pada Jupiter MX yang digeber joki Vicky Aprilia ini. Intinya dengan perbandingan rapat, identik disebut closed-ratio. Untuk gigi 1 diplot pada perbandingan 14/33, kemudian persneling 2 (17/29), lanjut rasio 3 (17/2, sedangkan gigi 4 (21/23). Terakhir, untuk final gearnya pakai 14-35. Itu buat lintasan 201 meter. So, dengan racikan tersebut, performa motor dirasa semakin bertenaga. Makin mantap dan tidak takut dengan lawan sperti Ninja 150 ataupun Satria FU. D 14 N