Fenomena Miris Yogyakarta ? Banyak Rider Berbakat, Adapula Juara Dunia WorldSSP300 Tapi Tidak Punya Sirkuit Permanen

BeritaBalap.com-Pencinta balap nasional pastinya mengerti dan paham bahwa Yogyakarta itu pusat gravitasi hadirnya pembalap berbakat. Dalam konteks pembahasan kali ini adalah road race.

Disini selalu muncul talenta-talenta muda dan sudah berlangsung sejak puluhan tahun. Kalau eranya Kejurnas Road Race perdana (1995), itu sejak masa Om Penta Wijaya, Bima Octavianus, Sigit Avianto, Tri Wahyudi, Agung Setiawan, Dicky Hestu dan lain-lain. Sebelum masa Kejurnas, sudah ada lagi ya. Kemudian masanya Irwan Ardiansyah (alm), Hendriansyah, Dedy Fermadi, Adi AW, Diaz Kumoro Djati, Sudarmono, Ferryando dan masih banyak lagi.

Tidak pernah habis, justru bahkan semakin banyak. Kata pepatah lama : “Patah Tumbuh Hilang Berganti” ataupun “Mati Satu Tumbuh Seribu”. Sebut saja yang masih aktif balapan saat ini ada Galang Hendra Pratama, Reza Dhanica, Hafid Pratama, Hildan Kusuma, Aldi Satya Mahendra, Veda Ega Pratama, M Diandra, Nelson Cairoli, Danadyaksa Wida Pangestu, Valera Octavianus, Abimanyu Fermadi, Alvin Keanu dan lain-lain.

koizumi

BACA (JUGA) : ASM Siap Pakai Pacuan Baru YZF-R9 (890 cc) Jika Naik Kelas WorldSSP 2025 ?

Aktual yang spesial rasanya, bahwa Aldi Satya Mahendra yang notabene berasal dari Bantul merebut juara dunia WorldSSP300 yang seri finalnya di Jerez Spanyol (19-20 Okt). Ini sejarah pertama Indonesia. Catat ya !

Aldi Satya Mahendra, pembalap Yogyakarta yang sukses meraih juara dunia WorldSSP300 2024

Namun ada catatan penting yang tidak terbantahkan dan harus menjadi perhatian serius, bahwa Yogyakarta itu tidak punya sirkuit permanen. Kadang muncul ide sebatas wacana dan wacana tanpa realisasi. Ide itu hilang ditelan zaman.

“Ini pe-er bagi pejabat Yogyakarta, Mas. Kita tidak punya sirkuit permanen, “serentak Hestu Prahendra, ayah dari Galang Hendra Pratama dan Aldi Satya Mahendra, juga dipertegas Adi AW. Mereka semua menjadi bagian Ex Rider Yogyakarta yang punya anggota sekira 30-40 orang.

Padahal, beberapa Kabupaten di Jawa Tengah ataupun Jawa Barat sudah memiliki trek permanen. Yogyakarta seharusnya bisa mewujudkannya dengan nilai APBD yang jauh lebih besar, juga sebagai kota pariwisata.

Bicara tempat latihan para pembalap di Ngayogyakarto Hadiningrat, cukup di trek Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Handycap tikungan dibuat dengan pembatas ban atau apa adanya. Oh ya, kalau lagi ada rejeki duit, sesekali mereka latihan di Sirkuit Boyolali Jawa Tengah ataupun Mijen Semarang.

Anyway, semoga saja dengan pencapaian prestasi Aldi Satya Mahendra yang merebut juara dunia WorldSSP300 menjadi motivasi kuat stake holder atau pemangku kepentingan untuk membangun sirkuit permanen di wilayah Yogyakarta. Pejabat IMI DIY bisa menjadi jembatan untuk disampaikan kepada pihak penguasa eksekutif ataupun legislatif di Yogyakarta.

Tidaklah sulit untuk mencari lahan yang memadai, misalkan dianggap sulit di Kabupaten Sleman yang relatif padat, maka bisa diupayakan opsi di Kabupaten Bantul ataupun di Kabupaten Kulonprogo dan juga Kabupaten Gunungkidul. Semua kembali kepada keinginan kuat dan kemauan keras. BB1

Facebook Comments

You May Also Like