BeritaBalap.com- Pembalap Monster Energy Yamaha, Franco Morbidelli akui jika dirinya telah mengakhiri musim yang sulit dengan baik. Franky, sapaan khas Franco Morbidelli mengakhiri musim MotoGP 2022 dengan performa yang kurang memuaskan.
Franky dipromosikan ke Monster Energy Yamaha menjelang akhir musim 2021 dari tim satelit mereka. Sayangnya, musim penuh pertamanya bersama tim pabrikan Iwata pada MotoGP 2022 tidak berjalan seperti yang diperkirakannya.
Salah satu murid VR46 berusia 27 tahun ini hanya mampu mengoleksi 42 poin saja dari 20 balapan musim ini yang membuatnya bertengger diposisi 19 klasemen akhir. Artinya, dia berjarak 206 poin dari rekan setimnya yang menjadi runner up musim ini, Fabio Quartararo.
Prestasi terbaiknya adalah finis ke-7 saat melakoni balapan basah di Sirkuit Mandalika, Indonesia. Setelah itu, dia terseok-seok di barisan belakang sepanjang musim hingga akhirnya bisa mengakhiri balapan di peringkat 10 besar diseri terakhir Valencia.
“Tahun ini adalah musim yang sangat sulit. Tapi tim dan Yamaha selalu mendukung saya. Musim itu sulit, tetapi saya akan mengatakan itu berakhir dengan baik. Karena kami berhasil mengubah pendekatan saya untuk mengendarai begitu banyak di bagian terakhir musim ini dan terutama di dua balapan terakhir sehingga saya bisa menangani motor ini jauh lebih baik. Saya senang tentang itu,” kata Franky.
Lebih lanjut, Franky menjelaskan bahwa dirinya senang karena gaya balapnya semakin sesuai dengan M1 2022. Harapannya, potensi motornya itu bisa keluar dengan lebih maksimal. Sebelumnya dia punya gaya galap yang jauh berbeda dari yang dibutuhkan untuk mengendari kuda besinya itu yang membuatnya sangat keteteran sepanjang musim ini.
“Untuk mendapatkan potensi maksimal dari motor ini, Anda harus menjadi pembalap dengan DNA yang sama sekali berbeda dari saya. Namun, kami perlahan berhasil mengubah DNA saya tahun ini, terima kasih kepada tim dan Yamaha,” jelas Franky.
Pembalap Italia keturunan Brasil ini lalu melanjutkan, “Kami tahu bahwa paket motor kami tahun ini memiliki kelemahan. Tapi saya yakin mereka bekerja keras di Jepang untuk menyelesaikan masalah. Tapi bagi kami, penting untuk menyelesaikan masalah yang saya alami sebagai pembalap dalam hal gaya berkendara dan saya pikir kami telah berhasil melakukannya,” pungkasnya. Edhot