Beritabalap.com-Kejuaraan balap garuk tanah, khususunya grestrek dengan tajuk event R9 Swallow Design One Kratingdaeng Grasstrack 2017 yang memasuki seri ke-4 dan berlangsung di Sirkuit BSB Village Mijen, Semarang, Jateng Minggu (12 November) menjadi tontonan menarik. Alasannya, lintasan sirkuit disebut memiliki karakter khas yang akan memaksa para joki menampilkan aksi-aksi hebat di atas kudabesi tunggangannya.
Namun alias ternyata hujan mengguyur bumi persada. Cukup deras hingga menjadi tantangan tersendiri. Trek berlumpur pada beberapa area. Alhasil, pebalap bertarung dalam dua alam. Sebelumnya memang saat tiga kelas pembuka, sirkuit dalam keadaan kering. Selebihnya lintasan basah.
“Ada beberapa titik yang tergenang air, namun dibagian yang tidak tergenang air, tanah liat nempel pada roda. Untuk tampil maksimal akan kesulitan,’’ungkap Herman dari Brang-Brang Racing Team. Herman menyebut, lintasan Sirkuit BSB Village Mijen, Semarang, Jateng akan memaksa para pembalap menari saat berbelok.
So, dibutuhkan penguasaan teknik dasar di jok motor grasstrack. Termasuk memberlakukan mesin motor. Jangan sampai terlalu ngotot. Bisa-bisa oveheat dan mesin jebol. Belum lagi gaya balap alias berkendara yang ikut menyesuaikan karena lintasan yang rada licin. Ya.. jadi cukup melelahkan.
Namun disisi lain, sirkuit juga memiliki beberapa trek lurus sehingga dapat dimanfaatkan oleh pembalap untuk full-throttle. Paham ya tantangannya ! Kalau yang ini berita lain, bahwa musim balap tahun 2018 Brang-Brang Racing Team akan kehilangan pebalap andalannya yakni Bayu Seto. ‘’Tahun depan saya ikut Motocross (MX) dan akan bergabung dengan tim Bintang 3 Bekasi,’’bilang Bayu Seto. Ok, Semoga sukses ya bro. D14N