BeritaBalap.com-Haji Putra Rizky ikut berempati dengan merespon banyak kejadian yang tidak sportif ataupun mengarah kepada hal-hal anarkis yang terjadi di dunia balap nasional. Dalam konteks ini yang menjadi fokus pembicaraan adalah road race.
Pada intinya, Haji Putra ingin pihak terkait untuk tegas dalam menerapkan aturan. Ada hukuman yang jelas dan tegas. Demikian komentar pemilik tim LFN HP969 tersebut dalam story akun Instagram pribadinya. Isi lengkapnya dapat dicek pada bagian paling bawah tulisan ini ya.
Anyway, catatan penulis memang ada yang memukul ataupun menendang pembalap lainnya di trek. Ini tidak dibenarkan dalam sebuah kompetisi. Yang menarik dicermati, bahwa kasus ini kemudian dipecahkan dengan pertemuan bersama dan lanjut berdamai. Seterusnya lanjut ada kasus baru lagi lagi dan damai lagi dan seterusnya.
Alhasil, terkesan tidak ada peraturan yang membuat pelakunya kapok. Padahal, negara ini dibangun dengan kekuatan hukum (law enforcement). Mungkin pelaku ataupun yang akan melakukan berpikir demikian : kan relatif tidak ada hukuman berat, nanti bisa bertemu dan minta maaf saja, setelah itu berpelukan dan damai.
Lebih lanjut, kenyataan miris demikian yang kemudian direspon pejabat PP IMI terkait. Dalam hal ini, Haji Eddy Saputra selaku Deputi Olahraga Motor PP IMI yang berkorelasi erat dengan hal tersebut diatas.
Disebut oleh Haji Eddy Saputra bahwa sebetulnya sudah dibuat peraturan tegas dengan mencabut KIS pembalap yang bersalah selama 1 tahun. Inipun ada tahapan atau upaya hukum jika yang dikenakan sangsi tersebut melakukan protes atas hukuman yang diberikan.
“Jadi saya tahun ini sudah membuat peraturannya. Ada hukuman pencabutan KIS selama 1 tahun, tetapi pimpinan lomba atau juri selalu menggunakan cara damai. Kalau kemudian pembalap protes ketika dihukum, maka bisa membuat surat keberatan kepada PP IMI dengan menyerahkan berbagai bukti-buktinya. Begitu mekanismenya, “terang Haji Eddy Saputra saat berkomunikasi dengan penulis.
Sekali lagi ditegaskan, butuh ketegasan orang-orang di lapangan agar tidak terulang konsep pukul-pukulan atau terjang-terjangan kaki di trek, kemudian damai, anarkis lagi, maaf dan damai lagi. Demikian seterusnya sampai berganti Presiden. He he he he…
Sampai kapan hal demikian terjadi dan terjadi lagi jika tidak ada ketegasan untuk menciptakan efek takut ataupun jera. Semoga kedepan pimpinan lomba ataupun juri dapat tegas, tegas dan sangat tegas. Kita tunggu dan siap kita beritakan ya. BB1
Story Akun Instagram Haji Putra Rizky :