BeritaBalap.com-Menarik sehubungan pendapat teknis dan non-teknis dari mekanik senior Ibnu Sambodo yang juga pemilik tim Motul Sniper Manual Tech yang konsen di balap AP250 gelaran Asia Road Racing Championship 2025 (ARRC 2025).
Dalam hal ini, menyangkut kasus Honda yang minta dinaikkan 500 RPM kepada pihak penyelenggara untuk musim balap ARRC 2025 ini. Jadi aturannya seperti tabel dibawah berita ini ya.


Menurut Pak De, sapaan akrab tuner yang bermarkas di Jl. Gito Gati Sleman Yogyakarta tersebut, bahwa memang itu solusi yang tepat bagi Honda untuk menghindari kekalahan. “Jika tidak dinaikkan, saya sangat yakin Honda akan kalah tahun ini, “tegas Pak De, saat dikontak langsung penulis. Kita biasanya ngobrol ngalor-ngidul panjang lebar bisa lebih 1 jam-an.
“Lucunya, pihak TWMR tidak menaikkan RPM dari Kawasaki ya. Kenapa ? Padahal sudah jelas kalau peak power dari ZX itu di atas RPM 16.000-17.000. Jadi lucu juga ya memang, “tambah Pak De yang pernah menghantar AM Fadly meraih juara umum AP250 ARRC tahun 2019 dan 2022.
Lebih lanjut, Pak De memberikan 2 alasan kenapa Honda memang harus minta penyelenggara untuk menaikkan limiter RPM dari Honda CBR250RR. Ada alasan teknis dan non teknis.
“Pertama, karena alasan teknis untuk dapat bersaing dengan Yamaha YZF-R3 yang torsinya luar biasa, juga memang semakin banyak timnya tahun ini. Alasan keduanya, menurut saya para pembalap AP250 AHRT tahun ini tidak se-spesial musim lalu. Jadi memang berat untuk tahun ini. Tapi saya pikir pertarungan akan tetap ketat walau mereka minta dinaikkan 500 RPM, “tambah Pak De yang mengaku timnya dapat sponsor baru ‘SDG’ dari Jepang. BB1