BeritaBalap.com-Pebalap Wilman Hammar, akrab disapa Willy Hammer sukses meraih juara nasional MP1 (150 cc) yang ditahbiskan alias diresmikan dalam Grand Final Motoprix 2018 di Sirkuit GBT, Surabaya, Minggu kemarin (18 November).
Willy Hammer yang membela tim Yamaha Bahtera Racing dengan komandan Novi Endaryono sebagai General Manager dan dikawal mekanik Gendut GDT Racing berhasil merebut poin terbanyak MP1 (150 cc) dari hasil penjumlahan poin bawaan region dan poin Grand Final Motoprix 2018 Surabaya.
Perfoma pacuan Yamaha MX King 150 begitu perkasa diantara para rival. Tiada lawan. Kan jawara nasional ! “Kalau bicara tenaganya saat didyno sekitar 31,9 HP. Ini pakai dynonya Cream-pie Jogja, “tukas Gendut GDT Racing yang mematok perbandingan kompresi 13,6 : 1 dan pastiya mengaplikasi knalpot stainless by Cream-pie Racing.
Baca (juga) : MX King GDT Racing & Blade125 MBKW2 Raih Jawara Nasional 2018, Semua Pakai Knalpot Cream-Pie
Ada satu catatan menarik saat pertarungan MP1 di Grand Final Motoprix 2018 Surabaya dimana motor Wilman Hammar terlihat rada lambat di lap-lap awal. Sempat tertinggal. Namun pada 5-7 lap terakhir tampak beringas. Menerkam semua lawan.
“Saya sengaja membuat perbandingan final-gearnya lebih berat yaitu 15-48 agar mesinnya aman dikarenakan cuaca yang sangat panas. Suhu radiator mencapai 90 derajat celcius, “ucap Gendut GDT Racing yang dijamin pula menggunakan ECU aRacer.
Oh ya, untuk hitungan rasionya adalah sebagai berikut dimana rasio 1 dengan perbandingan 13-33, kemudian 16-29 (rasio 2), 21-30 (3), 21-26 (4), 21-23 (5) dan rasio 6 yang 22-22. Jangan lupa pula, Wilman Hammar lebih pede dengan ban tipe slick IRC Fasti1 yang juga menghantarnya juara MP1 region Jawa.
Lebih lanjut, Gendut GDT Racing yang bermarkas di Berbah Sleman Yogyakarta menegaskan bahwa saat ini peak-performance dinaikkan pada RPM 13.500. Bukan sebelumnya yang seputar RPM 12.000.
“Untuk torsinya bermain di angka 20,5 nM, “tukas Gendut GDT Racing yang lebih pede dengan klep UMA Racing dengan kombinasi ukuran 23/20 mm. Oh ya (lagi), lift klepnya optimal di angkat 8,5 mm. Itu aman terkendali saat momen overlap.
“Kalau durasi in dan exnya saya patok pada kombinasi 260 dan 265 derajat. Inipun tidak terlalu responsif. Kita berupaya keras mengubah persepsi Willy dengan motor yang lebih mudah dikendalikan. Tidak perlu power bawah yang liar-liar seperti yang kerap diingininya, “akhir Gendut GDT Racing yang pastinya pula tetap pede dengan Throttle Body SYS diameter 33 mm. BB1
Baca (juga) : Sukses Jawara Nasional MP1, Yamaha Bahtera Racing Siap Reborn 2019, Formasinya Makin Serem