BeritaBalap.com-Bagi yang belum mengerti atau belum paham, ini pacuan berbasic Yamaha 125Z yang meraih podium juara Underbone 2 Tak s/d 125 cc. Itu dalam gelaran seri ke-6 Kejurnas Motoprix 2018 region II (Jawa) di Sirkuit Lanud Gading, Yogyakarta (2 September). Jadi Underbone 2 Tak itu supporting-class.
Pebalapnya ialah Tommy Richard Orlando asal Yogyakarta yang notabene disupport mekanik Bima Aditya dengan bendera tim Rojokoyo Stroke55. “Hasil dyno-test saya, peningkatan power dan torsinya sudah 35,7 HP dan 21 nM, “tegas Bima Aditya yang memang punya dyno-test pribadi dan berbagai perlengkapan untuk riset balap.
Konteks port-exhaust atau lubang buang pastinya hal terpenting dalam kinerja motor bakar dua langkah. Ini kunci utama membangun karakter power. Nah, untuk tinggi exhaust diplot pada angka 27 mm. Pastinya diukur dari bibir silinder. Sedangkan lubang transfer efektif pada hitungan angka 43,5 mm.
“Powernya isi terus. Utamanya di RPM atas, “tutur Tommy Richard Orlando. “Tinggal mental pembalap untuk membuka throttle gas lebih berani. Kalau basic powernya 125Z sudah oke, “tukas Bima Aditya yang juga tuner tim pabrikan Yamaha Oryza dan pede dengan perangkat pengapian all in milik Yamaha 125Z dengan kode CDI 5MV.
Oh ya, untuk pensuplai bahan bakar dan udara, Bima Aditya pede dengan kinerja karburator Keihin PE Sudco 28 mm. Saat di Lanud Gading Wonosari Jogja yang memiliki panjang 1,2 km dan cuaca rada panas diplot perbandingan spuyer dengan angka main-jet dan pilot-jet masing-masing 150 dan 50. Pastinya, kondisi aman terkendali tanpa ada gejala overheat alias suhu panas mesin yang berlebihan
Oh ya (lagi), sehubungan pasokan bahan bakar yang dikirim untuk proses kompresi tersebut tadi disupport juga oleh membran V-Force4. Mengalir lebih deras dan lebih presisi. Lebih optimal ! Bicara perbandingan kompresi safety pada angka 14,3. Itu sesuai dengan penggunaan bahan bakar Pertamax Plus.
Bagaimana dengan hitungan rasio yang berhubungan dengan percepatan dalam berbagai tingkatan ? ‘’Untuk rasio kita menggunakan perbandingan rasio 1 yang 15/30, kemudian rasio 2 dengan perbandingan 21/31, lanjut rasio 3 dan 4 yang masing-masing 20/25 dan 22/24. Terakhit tenaga atas dikawal rasio 5 (23/23) dan rasio 6 (27/25).
“Untuk perbandingan final gear di Lanud Gading menggunakan 13-48. Itu lebih efektif setelah mencoba berbagai opsi, “ucap Bima Aditya yang bermarkas di Solo, Jawa Tengah. Kita tunggu saja ya kiprah Yamaha 125Z tim Rojokoyo Stroke55 ini dalam babak final Motoprix 2018 Jawa yang akan dipentaskan di trek GOR Satria Purwokerto, Jawa Tengah pada 28 Oktober nanti. D 14 N