Beritabalap.com-Beberapa waktu yang lalu, tepatnya di event pergantian tahun 2017 di Yogyakarta, salah satu kelas yang paling ditunggu oleh pecinta road race adalah kelas Sport 140 cc 2 Tak Tune Up yang notabene menggunakan motor Yamaha RX King. Tapi sangat disayangkan kelas ini gagal dimainkan karena tidak sesuai dengan aturan dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang mewajibkan kelas Sport 2 Tak Tune Up bermain di sirkuit permanen. Oh begitu… !
Padahal banyak yang kerap menggelar sebelumnya. Lain cerita dengan kota Purworejo disaat bersamaan menggelar event balap motor. Disini boleh-boleh saja. Nah, disana pecinta RX King bisa mengikuti balapan, ya meski hanya kelas Sport 140 cc 2 Tak standar.
Toh sama saja, sama-sama menggunakan Yamaha RX King. Untuk kelas ini, Irfan Riyadoh berhasil menjadi yang tercepat diantara delapan pebalap yang ikut bertanding. Lebih lanjut, ini ada tips dongkrak tenaga RX King anda. Terbukti kuat dan tahan lama dan podium juara !
Ditelusuri lebih dalam, RX King yang notabene dikawal oleh Joni sebagai mekanik pendamping, dipastikan mengikuti aturan main yang telah ada yaitu karbu max 28 dan magnet standar. ’’Kita menyesuaikan dengan aturan yang ada, karbu standart magnet standart dan rasio juga standart,’’terang Jonet, sapaan akrabnya sambil menyebut kalau karbu sudah direamer menjadi 28 mm.
Aslinya RX King yang memiliki 5 percepatan berdiameter 26 mm. So, ini berhubungan dengan optimalisasi bahan bakar dan udara yang dihantar ke ruang bakar hingga menjadi lebih optimal. Padat berisi. Lebih lanjut, ubahan juga dilakukan pada main jet dan pilot jet, angkanya dinaikkan menjadi 32,5 untuk pilot jet dan 225 untuk main jet dengan membran menggunakan milik RXZ.
Lagi-lagi, inipun menyesuaikan pelebaran diameter venturi. Gas aktif menjadi lebih maksimal saat langkah kompresi. Langkah perubahan lain, yaitu pada bagian seher. Piston menggunakan label Izumi Oversize 50 (58,5 mm). Langkahnya tetap bawaan pabrik (50 mm). Diukur dengan rumusan Cylinder Volume (CV) masih 136 cc. Kan regulasinya 140 cc.
Mengoptimalkan ruang bakar, maka sudut squish diplot 13,5 derajat. Oh ya port-exhaustnya dibuat 25,3 mm. Itu diukur dari bibir silinder. Terakhir, untuk perbandingan final-gear diset sesuai lintasan road race. Biasana naik-turun 1-2 mata dengan gir depan yang berukuran 13 dan belakang 42.
Tidak kalah penting untuk memodifikasi motor 2 tak ini adalah ubahan pada bagian sektor gas buang yang bisa anda gunakan untuk berbagai type knalpot dengan model 3V3 yang sudah terbukti kehebatannya. Kalau yang ini banyak opsi atau pilihanya. D 14 N