Rossi Cemas dan Bangga Terhadap Morbidelli dan Pecco, Kenapa ya ?

BeritaBalap.com-Menarik pengakuan Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha) yang tidak menduga akan secepat ini harus bersaing dengan anak didiknya dalam balap MotoGP. Bahkan di musim 2019, dengan 2 petarung langsung, Morbidelli dan Bagnaia.

“Ketika kami mendirikan akademi VR46, tidak ada rencana bagi saya untuk melawan anak didik saya di MotoGP, “tukas Rossi yang dilansir dari media asal Jerman, SpeedWeek.com. Rossi menyebutkan bahwa ada perasaan bangga dan cemas yang bercampur-aduk pada diri VR46.

Itu sehubungan dua muridnya yang lebih baik darinya dalam beberapa ujicoba. Namun ia juga merasa bangga atas pencapaian ini. “Bagnaia luar biasa, mengesankan dalam tes Sepang. Dalam satu putaran yang panas, dia luar biasa. Saya harap dia tidak secepat itu dalam balapan, “tambah Rossi yang baru saja berulangtahun yang ke-40.

koizumi

“Ah… Bayangkan, dia telah cepat dalam semua tes sejauh ini, sudah pada akhir November di Jerez dimana dia masuk sepuluh besar. Dia langsung balap di Malaysia dengan catatan waktu 1: 58,3 menit. Mengingat betapa sedikit pengalamannya di kelas ini, itu penampilan yang luar biasa. Kami harus mengawasinya, “tambah Rossi.

Disamping itu, tantangan di depan mata ialah Morbidelli yang sama-sama menggunakan M1 versi 2019. Terlebih konteks tukar-informasi juga berlaku diantara mereka. Lagi-lagi, ada kolaborasi antara rasa was-was bersaing dengan mereka, tetapi adapula perasaan bangga atas apa yang dicapai murid-muridnya.

“Ini akan sulit … Karena Franco dan saya memiliki kinerja yang sangat mirip di Sepang. Dia telah meningkat pesat pada hari ke-3. Pecco bahkan lebih mengancam ! Saya pikir saya harus berusaha. Itu akan membosankan untuk menyelesaikan di depan keduanya, “beber Rossi.

“Di satu sisi, saya khawatir. Di sisi lain, saya sangat senang karena situasi ini menunjukkan bahwa kami melakukan pekerjaan dengan baik di akademi. Sekarang kami tidak dapat memutar balik waktu. Kami mendukung pembalap yang mungkin bisa untuk mengalahkan saya. Tapi tidak ada jalan untuk kembali. Kita harus hidup dengan itu, “tukas Rossi. BB1

Facebook Comments

You May Also Like