BeritaBalap.com-Jika mencermati hasil juara untuk 4 kelas dalam sesi Kualifikasi Balap Motor PON XXI 2024 nanti yang sudah dipentaskan di Sirkuit Sentul Kecil Bogor (25-26 Juli), maka para pembalap yang selama ini lebih banyak menunggangi Yamaha MX King mendominasi. Bisa dicek dalam data resmi di bawah tulisan ini.
Ini berlaku untuk kelas Bebek 150 cc Modifikasi Perorangan, kemudian Bebek 150 cc Std Beregu, lanjut Bebek 150 cc Std Perorangan dan Bebek 150 cc Modifikasi Beregu. Bahwa yang terbaik hingga deretan 5 besar dimenangkan dan didominasi para pelaga yang selama ini bersaing di balap nasional dengan MX King.
Bagi yang belum pahan, pacuan untuk Kualifikasi PON XXI 2024 ataupun nantinya saat race tahun depan adalah dengan kudabesi MX King 150. PB PON dan PP IMI melakukan kerjasama dengan pabrikan Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). One Make Race ya. Skill yang diadu
Tentu saja, menjadi tantangan tersendiri bagi para pembalap yang selama ini lebih banyak diatas Honda GTR 150 ataupun Sonic 150 karena memang belum terbiasa. Waktu latihan di Sentul Kecil ataupun yang sudah dijalani di daerahnya masing-masing mungkin dirasa kurang cukup. Itu mungkin pe-er seriusnya.
Sampai disini, pertanyaan kritis hadir, bukankan jika seorang pembalap memiliki talenta, maka oke juga untuk semua merek motor ? Terlebih ini motor yang relatif standar pabrik. Pengendaliannya tidak sesulit dengan power motor saat Kejurnas OnePrix ataupun Kejurnas MotoPrix. Itu sebuah opini atau pendapat.
Tetapi, ada pula opini bahwa untuk terbiasa dengan motor itu penting. Biar makin dekat, makin akrab dan makin mudah dibujuk-rayu agar lebih mudah dikendalikan emosinya.
Terlepas dari perdebatan ini semua, maka sebaiknya memang kontingen PON dari daerah yang pembalapnya lebih banyak diatas kudabesi Honda, sebaiknya lebih banyak menambah jam terbang diatas MX King. Misal Kontingen DIY yang diperkuat Veda Ega Pratama dan M Diandra.
“Penting, Mas untuk banyak latihan dengan MX King. Harus lebih terbiasa dalam handling. Makin sering, maka akan merasa semakin nyaman dan menikmati, “tukas Mr. A selaku pemilik salah satu sekolah balap yang tidak mau disebutkan namanya.
Bagaimanapun juga, waktu masih panjang. Persiapan optimal dapat dilakukan kedepan. Masih lebih dari 1 tahun karena balapan PON XXI Sumut-Aceh akan dilakukan tahun depan (2024) di bulan September. BB1