Tim AP250 Paling Hemat ? Ibnu Sambodo ‘Manual Tech’ Ungkap Budget Biaya 1 Tahun ARRC

BeritaBalap.com-Topik yang menarik dicermati. Ini sehubungan budgeting biaya balap dalam 1 tahun untuk tim Manual Tech yang notabene pemiliknya adalah Ibnu Sambodo. Dalam konteks ini untuk balap Asia Road Racing Championship (ARRC) khususnya kelas AP250.

Mengapa tim ini yang dipilih untuk dibahas ? Mengingat, diprediksi kuat pasukan Manual Tech kuat paling efisien. Paling hemat diantara yang lain.

Jadi jangan dibandingkan dengan tim pabrikan seperti Astra Honda Racing Team (AHRT), Yamaha Racing Indonesia (YRI) dan lainnya ya. Dari pilihan penerbangan dan hotel saja dijamin berbeda signifikan. Belum lagi jumlah kru tim pabrikan yang bisa lebih dari 15-20 orang.

koizumi

BACA (JUGA) : Cek Regulasi 2025, Walau Belum Cukup Umur Tapi Veda Ega Pratama Bisa Balap Moto3 Tahun Depan Asalkan..

“Saya yakin, kita paling hemat diantara yang lain. Jumlah kru termasuk saya dan 2 pembalap, itu 8 orang saja. Yang lain mungkin lebih dari 15 orang atau lebih dari 20 orang. Yang pasti, saya selalu memilih penerbangan yang murah dan hotel juga yang murah. Misalkan saja, kalau pabrikan hotelnya 1 juta/malam, kita bisa setengahnya ataupun 40 persennya. Disini penghematan utamanya, termasuk pilihan makanan, “terang Ibnu Sambodo yang pernah menghantar AM Fadly meraih juara umum AP250 tahun 2019 dan 2022. Pastinya diatas pacuan Kawasaki.

Pertanyaan kritisnya, berapa kisaran biaya balap tim Manual Tech untuk 1 musim kompetisi AP250 ARRC ? Paling tidak ilustrasi alias gambarannya dalam 1-2 tahun belakangan ini.

BACA (JUGA) : Kontroversi Honda Minta Naik 500 RPM Maksimum AP250 ARRC 2025 Padahal Juara Umum 2024 ?

“Jadi biaya balap kita dalam setahun itu sekira 2,5 milyar. Detailnya, 1,3 milyar untuk akomodasi lengkap full series ARRC, selebihnya untuk salary karyawan dan pembalap, juga spare part dan lain-lain, “tambah Ibnu Sambodo yang mengatur sendiri manajemen timnya dan mengaku pula dapat sponsor baru SDG dalam ARRC 2025 ini ya.

Alhasil, Ibnu Sambodo, akrab disapa Pak De ini selain owner team merangkap manajer tim juga. Kalau chief-mechanicnya Agus Kenthuz dengan dukungan Onggo ‘Mototech’ untuk urusan mapping pengapian.

Sekilas informasi saja perjalanan tim Manual Tech di Balap Asia yang sudah sekira 15 tahun. Dimulai dengan Hadi Wijaya jawara umum UB115 (tahun 2010), lanjut Katsuaki Fujiwara terbaik di SS600 (2011), seterusnya Gupita Kresna jawaranya UB130 (pengganti UB115) di tahun 2014 dan 2015. Kemudian Azlan Shah (2017) untuk kategori SS600 dan AM Fadly musim ARRC 2019 dan 2022 pada kelas AP250. Kere ya prestasinya. Tiada duanya. BB1

Facebook Comments

You May Also Like