BeritaBalap.com-Tidak bisa dipungkiri, bahwa Honda krisis prestasi dalam 3 tahun ini (sejak 2020) pasca Marc Marquez menjalani cedera serius pada lengan kanannya (Jerez, 2020).
BACA (JUGA) : Honda Kontrak Marquez Selama 4 Tahun Buat Kalahkan Rekor VR46 Tetapi Gagal
Menjadi problem serius karena Honda sebagai pabrikan terbesar di dunia dan punya tradisi juara. Ada target yang harus diwujudkan. Perfoma Pol Espargaro yang direkrut dari KTM, terbukti tidak dapat memuaskan manajemen HRC.
Makin kronis masalahnya, ketika MM93 harus kembali menjalani operasi ke-4 kalinya. Kali di di klinik Mayo USA. Pastinya akan berlangsung masa istirahat yang relatif lama. Ingat, saat insiden pertama, itu Marquez rehat sekira 10 bulan.
BACA (JUGA) : Pujian Spesial Atas Penampilan Anak-Anak VR46 Riders Academy Di Mugello
Konteks dari kondisi demikian yang disebut bos tim Repsol Honda Alberto Puig sebagai masa sulit perjalanan Honda di balap MotoGP. Disebutnya dalam masa 3 tahun terakhir dan hal demikian dipastikan karena kuatnya ketergantungan Honda pada sosok Marc Marquez.
Pada bagian lain, tidak ada pembalap yang mendekati Marquez dalam prestasi. Juga pembinaan pembalap muda yang relatif terlambat. Kalau jauh dibanding KTM ataupun Ducati yang punya banyak talenta.
BACA (JUGA) : Joan Mir Dan Alex Rins Tidak Finish Dua Seri, Efek Psikologis Suzuki Cabut 2023 ?
“Tiga musim terakhir sangat sulit, tetapi seperti yang sering saya katakan, ‘hidup bukanlah apa yang kamu inginkan, tetapi dengan apa adanya’. Inilah situasinya sekarang dan kami harus bergerak maju. Kami harus memahami pada periode ini tanpa Marc, bagaimana kami bisa terus mengembangkan RC213V, ”ucap Alberto Puig selaku manajer tim Repsol Honda.
“Jelas evolusi pada motor baru bisa terpengaruh, tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil terbaik dan mengumpulkan data yang berguna. Soal absennya Marquez, ini bukan alasan, kami akan mencoba melakukan yang terbaik, “tambah Alberto Puig yang dilansir dari Tuttomotoriweb. BB1
Klasemen Sementara MotoGP :