BeritaBalap.com-Terbukti memang hanya Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) yang jos diatas M1. Yang lainnya, tidak bisa. Sulit sekali menemukan set-up. Itu kata rekan satu timnya, Franco Morbidelli.
BACA (JUGA) : Duit Kontrak Turun Drastis, Joan Mir Belum Sepakat Dengan Honda
Boleh jadi, ini kasus seperti Honda yang oke ditangan Marc Marquez. Hanya Ducati yang relatif bisa menyebar podium ke banyak pembalap, termasuk yang masih rookie atau pendatang baru.
Seperti yang sudah dilakukan Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing Team) di Assen Belanda ataupun musim 2021 lalu di tangan Jorge Martin (Pramac Racing) dan Enea Bastianini (Gresini Racing).
BACA (JUGA) : Adakah Rider MotoGP Yang Hampir Habiskan Jatah Jumlah Mesin ? Ini Datanya
Kembali ke bahasan awal. Morbidelli mengaku sulit mengikuti data telemetri Quartararo karena memang secara logika, mereka berbeda gaya balapnya. Quartararo dianggap spesial saat momen masuk dan keluar tikungan. Ataupun dalam titik pengereman yang sangat kuat.
“Ini rumit untuk melakukan apa yang dia lakukan. Dia mampu mempertahankan kecepatannya di tikungan dan mengerem sangat terlambat. Dan berkat kecepatan menikung yang tinggi, dia memulihkan banyak waktu. Fabio memaksimalkan setiap sudut motor kami, di setiap area ia mengeluarkan potensi penuh dari keseluruhannya, ”terang Franco Morbidelli yang pernah meraih runner-up MotoGP 2020 saat berada di tim satelit Petronas Yamaha SRT.
BACA (JUGA) : Apakah Aprilia Bisa Tetap Jos Tahun Depan Ketika Hak Konsesi Hilang ?
Namun satu hal yang menarik diungkapkan Morbidelli yang menjadi bagian dari VR46 Riders Academy, bahwa Valentino Rossi memberikannya banyak kekuatan. Bagaimanapun juga, The Doctor memang sangat pengalaman di Yamaha ataupun dunia MotoGP secara umum.
“Kami membicarakannya, itu yang selalu memberi saya kekuatan, ”tegas Franco Morbidelli yang hanya beroleh 25 poin dalam 11 seri MotoGP yang sudah berjalan. Gapnya jauh 147 poin dari Fabio Quartararo. BB1
Klasemen Sementara MotoGP :
