BeritaBalap.com-Haji Eddy Saputra memberikan respon pernyataan atas beberapa kejadian di Kejurnas OnePrix 2024 Palopo Sulsel (27-28 Juni) yang menimbulkan perdebatan di berbagai platform media sosial.
Dalam hal ini sehubungan tindakan pembalap yang diklaim tidak sportif dan kemudian menimbulkan protes yang terlambat ataupun sehubungan race 1 kelas OP1 yang diberhentikan (red flag) karena hujan deras.
Tentu saja, adalah tepat jika Haji Eddy Saputra mengeluarkan pernyataan ini karena posisinya debagai Deputy Olahraga Motor PP IMI, juga kerap menjadi juri FIM dalam seri Asia Road Racing Championship (ARRC).
Dibawah ini pernyatan Haji Eddy Saputra ditengah ramainya perdebatan di berbagai platform media sosial :
Setelah berdiskusi dengan team, pembalap dan manager team, berikut adalah pendapat saya : Bahwa untuk memberikan kepastian hasil lomba, maka Race Director (RD) memastikan balapan selesai sesuai aturan dan tidak ada team yang protes dalam kurun waktu 30 menit setelah lomba. Maka hasil balap dianggap sah.
Dengan peralatan yang super canggih dalam MotoGP, masih ada saja kekecewaan di team dan pembalap atas hasil keputusan steward (dewan jury). Apalagi di kejuaraan nasional kita, dengan alat alat perlengkapan balap yang minimal, maka diperlukan peranan aktif dari team untuk segera melakukan protes yang sesuai dengan aturan lomba.
Kalau saya menjadi Race Director (RD) kemarin : Saya akan ambil keputusan untuk mensahkan hasil balap, karena tidak ada team yang melakukan protes. Sehingga tidak ada lagi penalti atau hukuman setelah balap selesai. Memberikan kepastian hukum atas hasil lomba yang sudah berlangsung. Minimal sebelum race ke-2, pembalap diberikan peringatan keras untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya
Kebiasaan team atau pembalap kita : setelah race diam saja, dan ketika mau tidur, kemudian baru memviralkan lewat medsos dan protes ke Race Director (RD). Pembalap sering sungkan untuk segera melakukan protes setelah balap selasai, karena sungkan dengan team owner lawan. Menurut saya ini yang salah .
Kepada pembalap yang mengalami kejadian, pembalap yang melakukan manuver berbahaya kepada pembalap lain, sepatutnya berlaku sportif untuk meminta maaf dengan mendatangi paddock pembalap nya.
Mengenai race 1 yang berlangsung dalam kondisi hujan, saya menilai RD sudah benar karena pandangan masih jelas, lebih dari 2/3 pembalap masih ada dan waktu balap nya masih konstan.
Tidak ada urgensi untuk memberhentikan perlombaan. Dalam kondisi cuaca yang makin kurang baik, setelah 2/3 race, RD bisa membuat keputusan untuk memberhentikan balap dengan alasan keselamatan pembalap.
Hal ini penting untuk disampaikan, dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada team manager dan pembalap untuk mempelajari buku peraturan lomba. Tidak lagi menggunakn media sosial untuk melakukan protes. Kalau sudah protes dan hasil RD tidak sesuai dengan keinginan, kan bisa melakukan banding lagi.
Insya Allah, hal ini akan terus menjadi pelajaran yang baik untuk semua pihak yang terlibat di balapn dan semua harus bisa saling menghormati. Tetap menjaga sportivitas. Wassalam