BeritaBalap.com-Pertarungan di kelas Bebek 2T TU 130 cc (Underbone) gelaran Yamaha Cup Race 2024 (YCR 2024) yang berlangsung di Sirkuit Mijen, Semarang, Minggu (15/12) seru sekali. Faktanya, ketika bicara one make race pabrikan, maka hanya di pentas balap YCR yang bisa demikian.
Finally, Alfi Husni Alfi Husni yang meraih podium juara. Pembalap asal Bandung Jawa Barat ini menjadi yang terbaik. Top pokokke ! Rider yang mengendarai pacuan Yamaha 125Z milik Rizqi Trans ini menunjukkan performa luar biasa sepanjang balapan. Sejak lap pertama, Alfi tampil dengan penuh ketenangan.
Tentu saja, hasil ini menjadi pencapaian manis bagi tim asal Jawa Timur tersebut. Mantapnya dengan mesin baru garapan mekanik Bima Aditya The Strokes55. Lebih lanjut, kita selami spek mesinnya.
Kabarnya motor ini sudah naik 1 HP (Horse Power) berdasarkan dyno leads milik bengkel The Strokes 55. Inipun sudah penulis konfirmasi langsung kepada tuner Bima Aditya The Strokes55. Porting yang jadi fokus. Tentu saja berhubungan dengan aliran gas aktif yang siap masuK ruang silinder dan siap menjalani langkah kompresi.
BACA (JUGA) : Hasil Juara Yamaha Cup Race 2024 Semarang
“Sebelumnya Alfi memang sempat nyeting motor ini, dan untuk hasil dynonya berbeda 1 HP dengan motor Alfi yang dipake di Final LFN, kalau ini (125z tim Rizqi Trans asal Jatim) 34 HP, sedangkan yang Alfi Pake di LFN itu 33 HP. Saya sangat bersyukur, ini pertarungan yang sangat seru. Saya berhasil tampil konsisten dan akhirnya meraih gelar juara, “terang Alfi.
“Jadi kenaikan 1 HP itu dari riset anyar desain porting saya. Ini juga mau dicari buat yang lain dan bisa juga naik lebih tinggi lagi. Karena menggunakan tangan, bukan CNC, jadi step by step. Tapi gampang Mas untuk menaikkan 1 HP buat underbone 125Z yang lain, “tukas Bima Aditya The Strokes55.
Bagaimana dengan port exhaust ? Bima Aditya The Strokes55 yang juga mantan pembalap nasional dan pastinya menggarap banyak pacuan-pacuan berbasic mesin 4 tak dan 2 tak, menerangkan tinggi lubang buangnya 26 mm. Itu diukur dari bibir silinder. Bicara lebar port exhaustnya 40 mm. Pastinya RPM atas antara 10-13 ribu yang jadi skala prioritas.
Untuk aliran bahan bakar dan udara dipercayakan pada karburator PWK28 yang mana diameter venturi dimodifikasi menjadi 29,5 mm. Intinya memperbanyak pasokan untuk memaksimalkan kebutuhan ruang bakar. Biar makin padat berisi terlebih di RPM atas. “Spuyernya kombinais main jet 148 dan pilot jet 70, “tutur Bima Aditya The Strokes55 yang pastinya pakai kampas kopling MCR dan juga ring piston MCR. Kalau Knalpotnya ABRT20, sedangkan rasionya custom.
Yang menarik, bahwa Bima Aditya The Strokes55 belum menggunakan otak pengapian CDI Kuning. Maksudnya CDI Vortex yang banyak digunakan pemain underbone 125Z. Jadi Bima, sapaan akrabnya lebih pede dengan milik YZ125 berkode 5MV. Secara logika, itu lebih cocok dengan karakter mesinnya.
“Kebetulan CDI YZ125 yang cocok dengan karakter mesin saya. kedepan mungkin bisa juga CDI kuning. Kita belum mendapatkan softwarenya juga, “tambah Bima Aditya The Strokes55 yang mana Underbone 125Znya juga jawara di Final LFN HP969 Surabaya. Saat itu mengusung tim Yamaha Ziear LFN. R 4 NU/BB1