BeritaBalap.com-Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) kerap memprotes Yamaha sehubungan pacuan M1 yang belum juga kompetitif. Terlebih dalam race atau balapan karena ketika bicara sesi kualifikasi, terbukti sudah 4 kali meraihnya.
Motor tidak dapat bersaing di barisan depan. Masalahnya traksi ban tidak optimal di lap-lap awal. Pertanyaan kritisnya, bisakah Quartararo pergi dari Yamaha saat masa kontraknya belum habis. Maksudnya awal tahun depan karena kontrak baru selesai akhir musim 2026. Artinya lebih cepat 1 tahun dari yang disepakati.


Jadi seperti kasus Marc Marquez yang pergi dari Honda menuju Gresini Racing. Artinya, hengkang demi mendapatkan motor yang kompetitif dan meninggalkan gaji yang tinggi. Ingat, Quartararo adalah pembalap dengan kontrak tertinggi musim 2025 ini sebesar 12 juta euro atau sekira 207 milyar/tahun. Ini yang menarik dijawab oleh Quartararo yang pernah meraih juara dunia MotoGP 2021.
“Kita lihat saja nanti. Pada akhirnya, saya selalu ingin mengutamakan olahraga, tetapi mereka tidak perlu menipu kamu secara finansial. Kedepannya, saya akan mengutamakan olahraga, ”terang Quartararo yang dikutip Berita Balap dari media asal Spanyol AS.com.
“(Perpanjangan kontrak) bukan hanya untuk uang, tetapi juga untuk proyeknya. Untuk masa depan, saya tidak menginginkan proyek, melainkan motor yang sudah siap, yang bisa saya kendarai, dan yang bisa saya perjuangkan untuk menang sejak balapan pertama, ”tambah Quartararo.
BACA (JUGA) : Ini 2 Alasan Logis dan Penting Kenapa BMW Tidak Akan Ikut MotoGP Era Baru 2027
“Saya selalu meminta nasihat dari keluarga dan orang-orang yang bersama saya, tetapi kamu harus melakukan apa yang kamu rasakan. Banyak orang mengatakan kepada saya untuk pergi kesini atau kesana, tetapi jika saya ingin tetap disini, makameskipun itu adalah kesalahan yang sangat besar tetapi saya yang memutuskan. Dan jika saya ingin pergi ke suatu tempat, saya tidak menyesalinya,”timpal Quartararro. BB1