Serem, MotoGP Motegi Pekan Ini Paling Sulit Dalam Pengereman Karena Suhu Tembus 700 Derajat

BeritaBalap.com-MotoGP Motegi Jepang siap dihadirkan pekan ini (27-28 September). Yang menarik, bahwa Sirkuit Motegi dianggap sebagai lintasan yang sangat keras dalam konteks pengereman. Tentu saja, demikian data valid yang mengacu pada manajemen Brembo sebagai produk pengereman MotoGP.

“Dalam skala 1 sampai 6, maka trek Jepang bersama dengan seri Thailand dan Austria, itu berada di peringkat tersulit, dalam hal ini tertinggi, “ujar Brembo dalam siaran pers yang dikutip Berita Balap dari Speedweek.

Lebih lanjut dipahami, bahwa dalam satu putaran lap, peebalap MotoGP mengerem rata-rata selama 31,5 detik. Ini mengalami 6 kali momen deselerasi dengan gaya gravitasi minimal 1,3.

koizumi

Kemudian tikungan terberat sehubungan pengereman adalah tikungan ke-11. Dalam konteks ini, rider MotoGP mengurangi kecepatan dari 310 km/jam menjadi 85 km/jam dalam kisaran waktu 4,9 detik. Deselerasi mencapai 1,5 G, dan tekanan minyak rem mencapai puncaknya 12 bar.

BACA (JUGA) : Bos Aprilia Sebut Biaya Mesin Baru 850 cc MotoGP 2027 Sama Saja “Bunuh Diri”

Banyaknya zona pengereman yang keras dan rapat di Motegi, hal demikian yang mencegah pendinginan pada cakram rem karbon. Jadi setelah tikungan ke-1, itu suhu cakram rem Brembo melebihi 550 derajat Celsius, setelah tikungan ke-3 mendekati angka 700 derajat Celsius dan bahkan meningkat lebih tinggi lagi setelah tikungan ke-4.

Di bagian kedua lintasan, suhu turun lagi sebelum naik kembali dari tikungan 10 dan seterusnya, mencapai level tikungan 1. Di tikungan 11, suhu kemudian melebihi 650 derajat Celsius.

Nah, untuk mengatasi suhu tinggi ini dan tekanan terkait pada seluruh sistem pengereman, maka Brembo telah memperkenalkan cakram rem karbon berventilasi 355 mm dalam beberapa tahun terakhir. Itu selain versi 340 mm yang mana dilengkapi dengan sirip untuk meningkatkan pertukaran panas.

BACA (JUGA) : MotoGP Dituntut Lebih Internasional, Maksudnya Tidak Hanya Dominasi Rider Spanyol dan Italia

Patut dipahami, dalam MotoGP Jepang, Austria dan Thailand, rider tidak diperbolehkan menggunakan cakram berdiameter 320 mm dalam kondisi kering karena dianggap tidak memadai untuk beban yang dibutuhkan, dan harus memilih antara cakram diameter 340 mm dan 355 mm.

Secara logika, diameter cakram yang lebih besar meningkatkan pembuangan panas tetapi butuh handling kontrol yang juga berbeda. BB1

Facebook Comments

You May Also Like