BeritaBalap.com-Mantap ! Itu kata yang tepat dalam menggambarkan sepak-terjang dan gebrakan prestasi Maruli Laden yang memborong podium juara pemula A, yaitu MP3 (150 cc) dan MP4 (125 cc). Demikian berlangsung dalam seri ke-4 Kejurnas Motoprix 2018 di Sirkuit Temenggung Abdul Jamal, Batam, Kep. Riau (22 Juli). Mau tahu rahasianya ?
Yap, Maruli Laden sukses padukan dua karakter bertentangan dari knalpot Proliner dan sokbreker RCB alias Racing Boy. Duo kombinasi yang tiada lawan. Alhasil, petarung tim Indela IRC NHK RCB Proliner Daytona ini dapat podium tertinggi MP3 dan MP4. Bahkan, catatan waktu pembalap 15 tahun itu di kelas MP3 bisa samai pemuncak kelas seeded, MP1. Wow… !
Maruli Laden terbukti sudah bikin keajaiban sejak sesi kualifikasi yang digelar di sirkuit NP Tumenggung Abdul Jamal, Batam. Di trek yang punya 11 tikungan, Maruli meraih pole MP3 dengan best-time QTT 54,776 detik. Torehan Maruli unggul nyaris 0,5 detik dari Danial Suhandi (Padang 88 Sari Murni NHK RT) di posisi kedua, yang meraih waktu 55.277 detik.
Yang mengejutkan, catatan Maruli Laden cuma kalah kurang dari 0,2 detik dari Doohan Akbarruzaman (Yamaha Yamalube Bintang Centula 41RK RCB NHK IRC) yang merebut posisi start pertama di kelas pembalap seeded, MP1. Hanya beda-beda tipis saja euy !
Baca (juga) : Motoprix 2018 Batam : Yamaha Menang 5-1, Ini Hasil Lengkap Juaranya !
Hebatnya lagi, dengan torehan itu, jika Maruli Laden turun di kelas MP1, ia akan start di grid kedua ! Ini ajaib. Sebab, meski sama-sama mengadu Underbone 150cc 4T Tune-Up, kelas MP3 dan MP1 di kejurnas MotoPrix sejatinya dua dunia berbeda. Spesifikasi pacuan MP3 lebih rendah dari kuda besi tunggangan para joki seeded di MP1.
Lagipula, MP3 diikuti para rider pemula, sedang peserta MP1 adalah pembalap senior yang lebih berpengalaman. Maruli Laden akui, keajaiban itu karena paduan keperkasaan knalpot Proliner dan kelembutan sokbreker RCB. “Secara spek, MP1 boleh ganti magnet. Tapi, tenaga motorku nggak kalah. Terutama setelah pakai knalpot Proliner spek baru. Tenaganya makin besar untuk karakter sirkuit stop and go, ”ucap joki asal Jambi tersebut.
Toh Maruli Laden mengaku sempat tidak pede dengan kemampuannya menaklukkan tenaga besar Jupiter MX King (MP1). Di sesi latihan bebas, jumat (20/07), ia kerepotan di trek dengan 2 tikungan putar-balik dan 1 chamber. “Sokbreker depanku selalu mentok saat hard-braking di tikungan putar-balik. Terus, pas buka gas keluar chamber, ban belakang geser terus, ”ungkapnya.
Beruntung, kru tim Indela sigap mengatasi masalah Maruli. Dengan bimbingan teknisi RCB, mereka atur kelembutan sokbreker RCB untuk jinakkan tenaga besar mesin hasil knalpot anyar Proliner. “Sebenarnya sokbreker belakang RCB tipe DB2 Line di MP3 dan SB2 di MP4 sangat bagus. Jadi, biar tidak geser di chamber, mekanik lembutkan kompresi dan mempercepat rebound untuk jaga ban belakang, ”papar Indra Zafella, pemilik tim yang juga pengusaha perkebunana kelapa sawit.
Justru suspensi standar depan Jupiter MX King dan Z1 (MP2) perlu dimodifikasi untuk imbangi sokbreker belakang RCB. Untuk taklukkan u-turn, Indra meminta kru tim Indela membuat travel lebih jauh, dan lebih lembut lagi masuknya. Tidak sia-sia, saat balapan, Minggu (22/07) Maruli lebih kesetanan. Power besar knalpot Proliner dan kelembutan sokbreker RCB membuatnya kokoh di pucuk klasemen sementara MP3 dan MP4 Region 1. Itulah hebatnya kombinasi produk RCB dan Pro Liner. tim