BeritaBalap.com-Masa depan Jorge Lorenzo memang banyak dibicarakan. Ada sisi bahwa HRC ingin menggantikannya karena hasil yang tidak maksimal. Di seri Aragon, Minggu lalu (22 September), hanya finish ke-20 saja. Ketinggalan 46 detik dari rekan satu timnya, Marc Marquez yang meraih podium juara.
Namun adapula keinginan Lorenzo untuk bertahan walau disebut menjadi penyebab tim Repsol Honda kalah dalam klasemen kejuaraan tim. Sesuai tradisi, Lorenzo kembali mengkritik Honda.
“Sejak Marc datang ke kejuaraan dunia MotoGP, Honda telah beradaptasi dengan kemampuan, tuntutan, dan gaya mengemudinya, “tegas Jorge Lorenzo yang saat ini ada di posisi ke-19 dalam klasemen sementara MotoGP 2019.
“Saya seorang pejuang. Tapi saya punya banyak masalah dengan Honda. Situasi saya tidak mudah. Tentu, saya lebih tidak senang dalam balapan saat ini daripada dulu ketika saya menang dengan Yamaha atau Ducati. Banyak orang bertanya kepada saya, apakah saya akan melanjutkan setelah 2019. Saya menjawab mereka: Dalam pikiran saya opsi untuk menyerah tidak ada. Saya memiliki kontrak untuk tahun depan. Saat ini saya ingin memenuhinya, “tukas Jorge Lorenzo.
Infonya memang ada proses pembicaraan atau negosiasi rahasia yang dilakukan pihak HRC. Sempat nama Johann Zarco menguat, namun kemudian juga diprediksi Cal Crutchlow yang memang sudah cukup lama mengenal karakter Honda RC213V.
Bahkan Crutchlow juga menyebut akan sulitnya Zarco beradaptasi. Butuh proses yang tidak sebentar. Catatan penting, kontrak Lorenzo sekitar 3-4 juta euro atau sekitar Rp. 46 milyar. Bisa aja HRC wajib membayar kompensasi nilai kontrak tersebut jika memang keputusan kontrak berlangsung.
“Soal pemutusan kontrak, ini keputusan Jorge. Karena kita memiliki kontrak dua tahun dengannya, “tukas Alberto Puig sebagai manajer tim Repsol Honda. Sayangnya, Takeo Yokoyama, direktur teknis berpengaruh dari Honda Racing Corporation (HRC) tidak ingin mengomentari masalah rider untuk tahun 2020 saat MotoGP Aragon
“Aku akan memotong jari jika Zarco mengatasi lebih baik dengan Honda daripada dengan KTM, “tukas Cal Crutchlow. Ingat pula, Dorna selaku penyelenggara MotoGP butuh pembalap non Spanyol. Konteks ini pastinya berhubungan dengan dunia promosi. Lebih banyak pembalap yang variatif, maka lebih optimal dalam langkah promosi.
“Saya tidak membutuhkan pembalap Spanyol lain di kejuaraan dunia MotoGP, “tukas CEO Dorna Carmelo Ezpeleta. Kita tunggu saja ya perkembangannya lebih lanjut. Ikutin terus portal BeritaBalap.com yang paling lengkap bicara Berita balap. BB1
Hasil MotoGP Aragon :
Klasemen Sementara MotoGP 2019 :