BeritaBalap.com-Tercatat lebih dari 80 hukuman penalti yang diberikan kepada para pembalap Moto3 dalam kompetisi tahun 2020 ini.
Hal tersebut terjadi dikarenakan 2 hal, pertama ialah gaya balap yang membahayakan peserta lain dan yang paling sering ialah sengaja memperlambat laju motor saat sesi latihan bebas, terlebih kualifikasi.
Ini biasanya bertujuan menunggu rival yang dianggap, untuk kemudian berada dibelakangnya dengan teknik slip-streaming atau mencuri angin dalam momen top speed. Bahkan banyak rider yang sering atau kerap melakukannya.
Artinya ada kesalahan yang diulang-ulang dan boleh disimpulkan sebagai sebuah kesengajaan. Bicara hukuman penalti ialah menjalani long lap penalty saat raceatau yang terburuk ialah kena diskualifikasi. Untuk yang terakhir ini memang tidak terjadi.
Dan pembalap Malaysia, yaitu Khairul Idham Pawi yang paling sering kena penalti hingga sampai 6 kali. Sungguh ironis karena terjadi di tahun terakhirnya balap Moto3. Musim depan (2021) sudah dilepas timnya.
“Ini adalah masalah yang sudah ada selama beberapa waktu. Tentu saja, penting agar para pembalap tidak melakukan hal bodoh di lintasan. Namun, sulit untuk menemukan solusinya”.
“Sanksi ini telah ada selama lebih dari 5 tahun, tetapi semakin tidak terkendali. Sangat buruk melihat begitu banyak orang dihukum. Tapi selama ada keuntungan di slipstream di Moto3, kami akan memiliki orang-orang yang akan mencobanya, “terang Brad Binder, pembalap MotoGP yang ikut berkomentar. BB1
6 penalti : Khairul Idham Pawi
5 penalti : Jaume Masiá
4 penalti : Davide Pizzoli, Filip Salac, Riccardo Rossi, Gabriel Rodrigo, Dennis Foggia
3 penalti : Tony Arbolino, Sergio García, Niccolò Antonelli, Raúl Fernández, Ayumu Sasaki, Albert Arenas, Jeremy Alcoba, Ryusei Yamanaka, Jason Dupasquier, Alonso López, Darryn Binder
2 penalti : Deniz Öncü, John McPhee, Stefano Nepa, Barry Baltus, Yuki Kunii, Carlos Tatay, Kaito Toba, Romano Fenati, Maximilian Kofler
1 penalti : Ai Ogura, Tatsuki Suzuki