Apakah Rider Honda (AHRT) Yang Ingin Balap Moto3 Harus Lewat Jalur ATC ?

BeritaBalap.com-Menjadi pertanyaan menarik sehubungan tahapan yang dijalani pembalap binaan Astra Honda Racing Team (AHRT) untuk menuju ke level CEV Moto3 atau sekarang disebut Moto3 Junior, kemudian lanjut ke level Moto3, Moto2 ataupun sampai strata MotoGP.

BACA (JUGA) : Bos Balap Honda Berharap Kejurnas Motorsport Berjalan 2022, Jangan Balap Bebek Melulu !

Bagaimana sebetulnya tahapan awal yang realistis yang menjadi pijakan pabrikan Astra Honda Motor (AHM) ? Maksudnya dimulai dari mana ? Ternyata Asia Talent Cup (ATC) yang menjadi tahapan awal. Artinya, pembalap dari level nasional ataupun dari Thailand Cup yang berpeluang atau berpotensi besar. Bukan dari balapan AP250 (ARRC).

koizumi

“Jadi konsep dasarnya harus dipisahkan antara tahapan dengan motor yang prototype dan mass-production atau produksi massal seperti di Asia Road Race (ARRC). Untuk sampai atau masuk ke tahapan Moto3 Junior ataupun Moto3 dan seterusnya di Moto2 hingga MotoGP, maka itu start awalnya dari Asia Talent Cup”.

“Adapun yang terpilih dalam balap ATC, bisa dari rider yang berprestasi di balap nasional ataupun melalui Honda Thailand Cup. Soal peserta ATC, itu yang kompeten adalah pihak Dorna Sports. Kita yang memberikan penilaian dan pertimbangan, mereka yang memutuskan, “terang Rizky Christanto selaku Manager Motorsports PT. Astra Honda Motor saat dikontak penulis.

Bagaimana dengan kelas AP250 yang juga dahulu sempat dilakoni oleh Mario Suryo Aji yang musim depan (2022) akan balap Moto3 bersama Honda Team Asia.

“Jadi seiring berjalan waktu, kita terus mencari formula yang paling tepat. Alhasil, untuk AP250, maka jenjangnya adalah kelas-kelas yang ada di ARRC seperti Supersports 600 ataupun Superbike. Tidak menutup kemungkinan juga menuju WorldSBK, “tambah Rizky Christanto.

Pertanyaan lebih lanjut muncul, kenapa trend di awal Astra Honda Racing Team (AHRT) yang menempatkan pembalap di CEV Moto2 sudah tidak berjalan lagi ? Sudah tidak berlaku lagi ! Kan ini sempat diterapkan di era Dimas Ekky Pratama, Gerry Salim ataupun Andi Gilang ketika mereka masik CEV Moto2 dari jenjang balap Asia Road Race kelas Supersports 600 (SS600).

“Seperti yang bilang sebelumnya, kita terus mencari dan menemukan desain dari tahapan pembinaan balapan di Astra Honda Racing Team. Jadi  tahapan yang lebih logis dengan pertimbangan pemikiran yang matang dari manajemen, sudah dimulai dalam eranya Mario SA. Bukan tidak mungkin itu terjadi yang sebelumnya, tetapi untuk saat ini sangat sulit sekali kemungkinannya, “tambah Rizky Christanto.  BB1

Facebook Comments

You May Also Like