Beritabalap.com – Mulai seri ke-4 Asia Road Racing Championship 2017 (ARRC 2017) di Sirkuit Sentul, akhir pekan ini (12-13 Agust) diberlakukan aturan baru sehubungan bobot. Terlepas dari sulitnya direalisasi, maka bobot motor untuk YZF-R25 menjadi minimum 130 kg.
Tentu saja berbagai upaya dilakukan tim Yamaha Racing Indonesia (YRI) untuk memanfaatkan potensi tersebut. Isunya penggunaan as-roda berbahan titanium. Namun ini masih rumor alias belum terbukti di lapangan. Kabarnya pula akan diaplikasi mur-baut berbahan titanium. Intinya dibuat lebih ringan.
Suatu waktu di gelaran Yamaha Sunday Race 2017 lalu, tuner Yamaha TJM Racetech, Leon Chandra menerangkan bahwa mereka sedang memesan as-roda berbahan titanium dari Jepang. Maksudnya, tim ini punya channel sendiri untuk mendatangkan perangkat tersebut. Namun bicara strategi, tentunya pihak YRI menjawab dengan diplomatis karena memang proses riset tidak semua harus diutarakan. Tetap ada kerahasiaan dan itu manusiawi.
“Untuk ARRC 2017 Sentul, kita telah melakuan serangkaian persiapan, test sudah kami lakukan & hasilnya pun signifikan, kami mendapatkan data inputan baru. Baik untuk kelas Asia Production 250 (AP250) ataupun Underbone 150 (UB150). Kita juga terus mengevaluasi seri-seri sebelumnya. ARRC 2017 Sentul, “terang Wahyu Rusmayadi, manajer tim Yamaha Racing Indonsia (YRI).
Tidak kalah menarik, lagi-lagi isunya R25 pasukan YRI sudah dibekali perangkat baru yang diklaim memiliki hasil signifikan. Rumornya sejak ARRC 2017 Jepang dimana Galang yang start dari barisan belakang dapat finish ke-4 dan hanya berrjarak 1,8 detik dari finisher terdepan.
Part ini memberikan efek spesial pada tenaga R25. Saat setelah ARRC 2017 Jepang ramai dibicarakan. Isunya (lagi) masih prototype. Mungkin saja pihak YRI ingin membuktikan semuanya dengan prestasi dahulu. Jika oke, maka akan dibeberkan lebih lanjut. Hemmm… mantap ! Jadi harus bersabar dulu ya. BB1