BeritaBalap.com-Pertama-tama, portal BeritaBalap.com dan YouTube VideoBalap mengucapkan dukacita mendalam atas kepergian untuk selamanya A Judiarto menghadap Sang Khalik yang merupakan alfa dan omega dari sebuah kehidupan (13 Juli 2021). Semoga istirahat dalam keabadian surgawi, amin.
Begitu besar jasa A Judiarto dalam dunia balap nasional, baik motokros, road race ataupun grestrek. Penulis menjadi saksi hidupnya sejak berkiprah di dunia jurnalistik tahun 2000. Beliau konsisten hingga akhir hayatnya sebagai promotor balap nasional dan internasional, juga Mantan Ketum IMI DKI Jakarta dan saat ini sebagai Wakil Ketum PP IMI.
Bagi pelaku balap nasional, pastinya paham bagaimana kedekatan almarhum A Judiarto dengan keluarga pembalap nasional asal Yogyakarta, Irwan Ardiansyah. Mereka sudah menjalin kebersamaan hingga sekira 20 tahun.
“Saya disupport Pak Judiarto dalam balap motokros dengan bendera sponsor Penzzoil di tahun 2001. Kemudian setelah kerap juara nasional, diberikan tantangan untuk bermain road race. Itu sekitar tahun 2003 dengan Hendriansyah. Timnya Suzuki Pennzoil. Terus kemudian berganti sponsor Evalube”.
“Hubungan saya sangat dekat dengan Pak Judiarto karena kita juga memiliki bisnis bersama. Terlalu banyak kenangan dan terlalu panjang untuk diceritakan. Yang pasti, dia orang baik dan selain mendukung saya, juga anak saya, termasuk saat anak saya latihan MX ke Amerika, “terang Irwan Ardiansyah, juara nasional motokros sebanyak 7 kali (1996-2002) saat berkomunikasi langsung dengan penulis.
Dalam sebuah posting di media sosialnya, ada kalimat Irwan Ardiansyah yang juga pemilik sekolah motokros IAMA (Irwan Ardiansyah Motocross Academy), bahwa mereka sering berbeda pendapat. Sering juga berdebat.
Jangan salah persepsi, justru ini memperkaya hubungan mereka. Makin dekat dan akrab. Komunikasi terus terjalin mesra dan intens. Bahkan diklaim Irwan Ardiansyah bahwa dalam 1 minggu, mereka bisa telepon-teleponan hingga sekitar 3 kali. Jadi itu bukti nyata dan otentiknya kedekatan mereka.
“Jadi beda pendapat itu biasa diantara kita. Misal soal regulasi motokros ataupun grestrek. Termasuk saat pertama hadir balap Indoprix, ada perdebatan yang kemudian justru menjadi kemajuan penting. Karena prinsip kita adalah untuk kemajuan dan kebaikan bersama, ya pada akhirnya perdebatan itu tidak jadi masalah serius. Justru saling memperkaya pandangan dan mendewasakan kita”.
“Satu hal penting, bahwa Pak Judiarto itu terbukti ikut memajukan motokros tanah air dengan membawa event-event internasional. Dia berani berkorban. Berani berinvestasi staff profesional yang digaji per-bulan dan membeli berbagai peralatan penunjang event. Tidak banyak promotor yang berani terjun di balap motokros dan Pak Judiarto terbukti mau dan konsisten hingga akhir hayatnya, “timpal Irwan Ardiansyah yang saat ini menjadi pengusaha sukses dengan menjual berbagai jenis Special Engine (SE) dan peralatan MX.
Oke, rest in peace. Selamat jalan ya Pak Judiarto. Istirahat dalam damai di sisiNYA, amin. BB1 (Ket FOTO : Istimewa/Irwan Ardiansyah)