BeritaBalap.com-Bos Ducati Davide Tardozzi dan Bos Aprilia Massimo Rivola kompak dan sepakat bahwa Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) terburu-buru hingga terjadi crash dengan Marc Marquez (Ducati Lenovo). Ini dalam balapan utama MotoGP Mandalika, Minggu (5 Oktober).
Menurut mereka, seharusnya Bezzecchi lebih sabar karena memang ia yang tercepat di Mandalika. Datanya memang menunjukkan kalau penunggang Aprilia RS-GP tersebut berbeda hampir 0,4 detik dari penghuni grid ke-2 (Fermin Aldeguer)


Maka dari itu ketika ia tercecer di barisan tengah saat Sprint Race Sabtu tetapi kemudian dapat bangkit dan melibas semua lawan-lawannya hingga berhasil merebut podium terbaik alias juara. Sektor 2 trek Mandalika tempat terjadinya insiden diklaim Massimo Rivola sebagai area tercepat Bezzecchi dibanding pembalap lainnya. Namun memang tidak sabar setelah kembali tidak maksimal saat moment start.
BACA (JUGA) : Aldeguer Catat 3 Rekor Penting Baginya Setelah Menang MotoGP Mandalika, Apa Saja ?
“Marco menjalani akhir pekan yang fantastis hingga lap pertama balapan karena dia menunjukkan bahwa dia adalah yang tercepa. Saya pikir dia harus lebih banyak berpikir dan menunggu. Dia terlalu terburu-buru. Seperti biasa, kata-kata yang sama, balapan tidak dimenangkan di lap pertama, tetapi (dengan) memikirkan (tentang) 27 lap.
“Saya pikir Marco melakukan kesalahan. Tapi, dia memberikan pandangannya kepada kami dan Marc. Kami berharap dapat melihat kedua pembalap di lintasan balap, “terang Davide Tardozzi selaku Manajer Tim Ducati yang dilansir dari MotoGP.com.
“Semua orang melihat selama balapan akhir pekan bahwa kecepatannya cukup mengesankan. Sektor 2 adalah tempat dimana dia melaju jauh lebih cepat dari rata-rata pembalap lainnya. Mungkin dia terganggu, dia tidak menyadari kecepatan yang dia miliki di tikungan lambat itu. Yang pasti, jika ia berada di posisi yang berbeda, (hal ini tidak akan terjadi). Mungkin ia juga merasa gugup, saya tidak tahu apakah ia ingin pulih terlalu cepat.
“Ketika kamu merasa memiliki kecepatan untuk menang, maka kamu ingin mendapatkannya kembali secepat mungkin, tapi jelas itu adalah sebuah kesalahan. Ini benar-benar sesuatu yang ingin kami hindari, tetapi dalam kompetisi seperti ini, kami tahu betapa ketatnya persaingan di MotoGP. Mereka semua adalah pejuang yang mencoba untuk mendapatkan yang terbaik dari motornya, mungkin terkadang tidak terlalu memikirkan strategi, karena jelas dia memiliki kecepatan untuk memulihkan diri. Dia melakukan itu kemarin dalam setengah jumlah lap, “tukas Massimo Rivola selaku CEO Aprilia Racing. BB1