BeritaBalap.com-Dalam hitungan beberapa jam atau hari, maka pengadilan banding MotoGP yang terdiri dari beberapa hakim akan memutuskan, apakah winglet atau sayap kecil dekat lengan ayun pada Ducati GP19 diperbolehkan atau dilarang ? Demikian setelah protes ke-4 tim (Honda, Suzuki, KTM dan Aprilia) ditolak pihak FIM dan lanjut dilakukan upaya banding.
“Para hakim menerima semua jenis informasi. Bahkan Suzuki dan Aprilia membawa ahli aerodinamika Filippo Petrucci yang sebelumnya bekerja dengan Michael Schumacher di balap F1 (Ferrari). Tetapi belum ada analisis lanjutan, jadi kita tidak tahu apa putusannya nanti. Sekarang kita harus menunggu pengumumannya, “tukas Mike Leitner selaku Direktur Teknis KTM.
“Pada bulan Desember, sayap semacam itu dibawah swingarm belum diizinkan. Seorang anakpun menyadari bahwa beban aerodinamika dihasilkan ketika saya memasang perangkat tambahan di bawah swingarm dan kemudian memasang tiga sirip… Tetapi Gigi Dall’Igna percaya bahwa dia adalah yang paling cerdas, saya tidak bisa mengubah situasi ini, “tambah Mike Leitner yang dilansir di media asal Jerman, SpeedWeek.com.
Oh ya, Gigi Dall”Igna adalah General Manager Ducati Corse. Lebih lanjut, Leitner juga menyebut bahwa celah aturan dalam aerodinamika pada akhirnya akan menambah biaya riset tim. Mereka harus kembali masuk wind-tunnel alias terowongan angin yang harganya bisa mencapai 20 ribu euro atau sekitar Rp. 320 juta-an. Itu untuk pemakaian satu hari saja. Bisa dibayangkan jika berhari-hari.
“Biaya yang dikeluarkan akan menjadi tidak terkendali. Sehari di terowongan angin sekarang berharga 20 ribu euro. Balapan tidak akan membaik. Justru akan lebih buruk untuk olahraga ini. MotoGP sedang mendiskusikan banyak hal tentang program pengurangan biaya. Dan KTM tidak ingin membuang uang untuk pengembangan aerodinamis yang tidak perlu. Ducati memang selalu memprotes aturan yang sudah stabil. Sementara semua produsen telah membangun prototype 2019 berdasarkan pedoman aerodinamika Desember, Ducati terus mencari dan meyakinkan direktur teknis untuk mengadopsi versi baru aturan,”tukas Leitner. BB1