BeritaBalap.com- Performa Francesco ‘Pecco’ Bagnaia di MotoGP 2025 Spanyol beberapa waktu lalu dirasa masih kurang maksimal. Rider pabrikan Ducati itu hanya mampu finis ketiga di Sirkuit Jerez, kalah dari dua rivalnya, termasuk Alex Marquez yang tampil agresif sepanjang akhir pekan.
Hal tersebut yang membuat bos Michelin, Piero Taramasso buka suara mengingat latar belakang Pecco yang merupakan juara dunia MotoGP 2022 dan 2023 sekaligus murid kesayangan Valentino Rossi, namun tampil kurang konsisten musim ini. Dari 10 balapan (termasuk sprint), ia baru menang sekali, yakni dibalapan utama MotoGP Amerika.


Menurut Piero Taramasso, manajer Michelin Motorsport, kegagalan Pecco tak semata karena kemampuan di lintasan atau performa motornya. Ada banyak variabel lain yang berperan besar, termasuk soal pemilihan dan manajemen ban, terutama di Sirkuit Jerez yang dikenal menuntut performa ban secara ekstrem.
“Momen Bagnaia, menurut saya, adalah kombinasi dari banyak faktor. Di semua kompetisi, untuk menjadi sukses Anda harus menggabungkan semuanya, tak hanya motornya, tapi juga ban dan pembalapnya. Ada begitu banyak bagian yang berbeda,” ujar Taramasso dikutip dari Motosan.
Taramasso melihat bagaimana ban depan Ducati milik Pecco tidak bekerja optimal di Jerez. Sirkuit ini menuntut ban bekerja terus-menerus karena banyak tikungan cepat dan pengereman berat. “Di sini, kinerja ban tidak pernah beristirahat, Anda selalu berada di sisi kanan, kiri, mengerem, ban selalu ada di bawah tekanan,” kata Taramasso.
Ia juga menyinggung pendekatan balap Pecco yang cenderung lebih konservatif dibanding Alex Marquez yang tampil lebih nekat di lintasan. “Alex bisa menyalip, tetapi ia mengambil risiko lebih besar. Saya tidak ingin berada di posisi pembalap,” beber Taramasso.
Taramasso kemudian menambahkan, “Anda harus mengatur bahan bakar, ban, kontrol traksi, peta, aerodinamika dan kemudian memikirkan tentang kejuaraan. Di sini, semuanya berada di level yang ekstrem, tapi itulah keindahan dari kejuaraan ini,” pungkas Taramasso. Edhot